Solopos.com, SRAGEN – DPP Partai Golkar memutuskan mengusung pasangan duet Yuni-Suroto di Pilkada Sragen 2020. Keduanya dipilih sebagai bakal calon bupati dan calon wakil bupati (cabup-cawabup).
Keputusan tersebut diwujudkan dalam bentuk rekomendasi yang akan turun pada Agustus mendatang. Hal ini disampaikan Sekretaris DPD I Partai Golkar Jawa Tengah, Juliatmono, dalam Rapat Koordinasi dan Penjelasan Pilkada 2020 yang digelar di Gedung Golkar Sragen, Selasa (28/7/2020) sore.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Keputusan mengusung duet Yuni-Suroto menjadi catatan sejarah politik dalam Pilkada Sragen. Sebab selama ini Partai Golkar memposisikan diri sebagai oposisi terhadap eksekutif. Bahkan pada Pilkada 2015 lalu, Ketua DPD II Partai Golkar Sragen, Agus Fathur Rahman, maju sebagai petahana meskipun kalah.
“DPP sudah menugaskan Pak Dr Sukiman untuk melakukan komunikasi dan silaturahmi mencari patner karena Golkar tidak bisa mengusung sendiri. Penugasan sudah diberikan Maret 2020 lalu. Waktu berjalan. Konstelasi yang ada sampai hari ini [Selasa] tugas kepada Pak Dr Sukiman itu belum kongkret akan bergandengan dengan siapa dan dengan partai apa saja yang mengusung,” ujar Juliatmono saat ditemui wartawan sesuai rakor.
Pilkada Solo 2020: Jika Menang, Bajo Janji Sumbangkan Gaji untuk Rakyat
Yuli—sapaan akrab Juliyatmono—menerangkan DPP Golkar telah berkomunikasi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Yuli menjelaskan sebelumnya Yuni [Bupati Sragen] mengirimkan surat permohonan dukungan dan rekomendasi ke DPD I Partai Golkar Jateng.
“DPP memutuskan untuk mengusung Yuni-Suroto. Keputusan ini sudah dikomunikasikan dengan yang bersangkutan di Jakarta. Kemudian keputusan itu dikomunikasikan dengan DPD II Partai Golkar Sragen supaya memahami situasinya dan selanjutnya disupor,” kata Yuli.
Yuni melanjutkan secara administrasi surat tugas yang diberikan DPP kepada Dr. Sukiman akan ditarik karena dalam tempo yang cukup lama tidak menunjukkan progres.
Sebelum Meninggal Editor Metro TV Sering Cek ke Dokter, Ini Penyakitnya
Imbalan Program
Dengan keputusan mengusung Yuni-Suroto, Partai Golkar meminta imbalan berupa program. Yakni program-program Golkar supaya bisa diterjemahkan oleh Bupati Sragen terpilih nanti.
Yuli berpendapat partai yang tidak mempunyai kekuasan di eksekutif akan menghadapi kesulitan dalam memperjuangkan aspirasi rakyat.
“Rekomendasi akan turun pada Agustus mendatang. Saya berharap ada calon tunggal di Sragen dan itu ya demokrasi. Semua bisa memaknai. Musyawarah mufakat itu saja juga demokrasi,” ujarnya.
Lokasi Penemuan Harta Karun di Jogonalan Klaten Katanya Bekas Permukiman Pejabat Kerajaan
Sementara itu, Bupati Yuni saat dimintai tanggapan menyampaikan bersyukur atas dukungan dari Partai Golkar Sragen. Dia mengatakan slogan yang akan diusung Yuni-Suroto pada Pilkada Sragen adalah gotong-royong membangun Sukowati.
Ketika ditanya tentang peluang calon tunggal di pilkada Sragen 2020, Yuni berdoa dan berharap yang terbaik. Dia mengatakan musuh satu orang terlalu banyak teman 1.000 orang masih kurang. Yuni mengungkapkan gotong-royong itu membutuhkan banyak pihak untuk berperan serta untuk Sragen dan untuk Sukowati.