SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (tengah) dipanggul prajurit Korps Marinir seusai upacara pengarahan di Lapangan Utama Markas Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (11/11/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Yudhi Mahatma)

Safari Presiden Jokowi dituding bentuk kegelisahan atas situasi politik saat ini. Namun Presiden menepisnya.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menepis dugaan bahwa safari selama pekan lalu merupakan bentuk kekhawatiran. Presiden juga menjamin bahwa negara saat ini dalam keadaan aman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut ditegaskan Kepala Negara usai memberikan pengarahan kepada Komando Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) di Markas Komando Korpaskhas di Lanud Sulaiman, Bandung, Jawa Barat. Menurut Presiden, kunjungannya ke markas-markas TNI dan Polri itu justru dimaksudkan untuk memberikan rasa tentram bagi masyarakat.

Ekspedisi Mudik 2024

“Saya datang ke markas-markas di TNI, di Polri ini untuk memberikan rasa tentram bagi masyarakat, ketentraman bagi masyarakat, kepastian ketentraman bagi masyarakat. Karena pasukan semuanya pada posisi siap mengamankan negara, mengamankan bangsa,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan, di Markas Komando Korpaskhas TNI AU, Margahayu, Bandung, Selasa (15/11/2016) pagi.

Presiden mencontohkan kedatangannya ke Kopaskhas hari ini. Selain untuk memeriksa kesiapan pasukan, dirinya juga ingin mengingatkan para prajurit bahwa mereka adalah garda terdepan dalam menjaga kemajemukan bangsa.

“Kita ingin mengingatkan bahwa bangsa ini beragam suku, agama, ras, dan bahasa daerah. Kalau tidak kita persatukan mau jadi apa bangsa ini. Dan TNI-Polri menjadi salah satu perekat persatuan dan kesatuan kita,” kata Presiden yang dikutip Solopos.com dari keterangan di setkab.go.id.

Selama pekan lalu, Presiden Jokowi melakukan safari ke beberapa satuan tempur di TNI maupun Polri. Presiden memulainya dari Kopassus, Brimob, dan Korps Marinir sebelum kunjungannya hari ini ke Korpaskhas.

Dalam setiap kunjungannya, Presiden Jokowi selalu menekankan pentingnya kesiapan prajurit dan aparat dalam menjaga NKRI, mengawal persatuan dan kesatuan serta kemajemukan.

Sebelumnya, safari Presiden tersebut dikritik sejumlah pihak. Mantan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) di awal era Jokowi-JK, Tedjo Edhy Purdijatno, menilai safari sebelum dan setelah demo 4 November 2016 sebagai bentuk kegelisahan pemimpin negara. Baca juga: Politikus Demokrat Sebut Safari Jokowi ke Brimob-Kopassus Terkesan Menyesatkan.

Bahkan Tedjo menilai pernyataan Jokowi dapat menggerakkan pasukan elite TNI tersebut untuk keperluan khusus cukup berlebihan. “Saya yakin TNI tidak pernah diajarkan untuk menyakiti rakyat. Kelahiran TNI dari rakyat untuk rakyat,” ujar Tedjo dalam diskusi mengenai fungsi TNI dan Polri di Menteng, Jakarta, Minggu (13/11/2016). Baca juga: Polri Nyatakan Loyal ke Presiden, Sinyal Ada “Ancaman” Terhadap Jokowi?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya