SOLOPOS.COM - Sejumlah peserta perwakilan dari berbagai media di Jogja berfoto bersama pemateri Safari Jurnalistik didampingi oleh Calon Walikota terpilih, Haryadi Suyuti dalam pembukaan Program Safari Jurnalistik yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Kampus UAD unit B, Umbulharjo, Jogja, Selasa (25/4/2017). (Mayang Nova Lestari/JIBI/Harian Jogja)

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bekerjasama dengan PT Astra International menggelar Safari Jurnalistik 2017

Harianjogja.com, JOGJA– Kompetensi wartawan menjadi modal dalam sebuah kegiatan peliputan berita. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bekerjasama dengan PT Astra International menggelar Safari Jurnalistik 2017 di Kampus Unit B Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Selasa (25/4/2017). Kegiatan tersebut melibatkan sejumlah wartawan muda dari berbagai media di Jogja serta warga kampus UAD.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat, Marah Sakti Siregar mengatakan kegiatan tersebut digelar untuk meningkatkan kualitas kompetensi dan profesionalitas wartawan di Indonesia. Merujuk pada Standar Kompetensi Wartawan (SKW), wartawan diharapkan mampu memiliki standar kompetensi yang terukur.

Ekspedisi Mudik 2024

“Supaya bisa mengukur skill, wawasan, pemahaman kode etik jurnalistik. Semuanya menyangkut kemampuan intelektual dan pengetahuan,” kata Marah Sakti sebelum membuka secara resmi Safari Jurnalistik 2017 di Kota Jogja, Selasa (25/4/2017).

Marah Sakti melanjutkan, program kegiatan yang telah digelar sejak 2012 lalu tersebut menyampaikan materi yang telah disesuaikan dengan SKW. Sehingga diupayakan dapat menjadi program pembekalan pra-UKW bagi wartawan muda nantinya.

Selama ini, menurut Marah Sakti bahwa di Indonesia banyak berdiri serta menyebar secara bebas berbagai media pemberitaan. Image negatif wartawan di mata masyarakat seolah semakin mencuat karena sejumlah pekerja media atau pemberitaan yang beredar tak merujuk pada fungsi dari jurnalisme yang diantaranya ialah menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat.

“Wartawan adalah penghasil karya intelektual. Paradigma baru harus dibuka supaya wartawan tak hanya dianggap sebagai kuli tinta saja. Melalui Safari Jurnalistik diharapkan dapat membentuk wartawan Indonesia yang profesional, berwawasan, serta beretika,” Kata dia.

Salah seorang peserta Safari Jurnalistik dari salah satu media online di Jogja, Maylatul Aspiya mengatakan bahwa menurutnya pelatihan dasar tentang jurnalistik banyak didapatkannya melalui kegiatan tersebut.

“Banyak menjelaskan pengetahuan dan mengarahkan kami untuk menjadi wartawan yang lebih berkompeten, ” kata dia.

Safari Jurnalistik 2017 dibuka di Jogjakarta dengan menghadirkan sejumlah pemateri antara lain Marah Sakti Siregar (PWI pusat), Yulian Warman (PT Astra International),  Artini Suparmo (Anggota PWI), yang memberikan materi terkait jurnalisme dan kewartawanan.

Pelaksanaan kegiatan kemudian diikuti dengan pelaksanaan di sejumlah kota di Indonesia di antaranya yakni Jogja, Balikpapan, Surabaya, Medan, Makassar yang terbagi waktu hingga November mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya