SOLOPOS.COM - Flavia Godinho Mafra yang dibunuh dan diambil bayinya. (Dailymail)

Solopos.com, BRASILIA -- Wanita hamil di Brasil dibunuh secara brutal oleh teman sekolahnya yang terobsesi mencuri bayi. Bayi yang ada dalam kandungan itu dikeluarkan dari tubuh ibunya menggunakan pisau.

Keluarga Korban Pembunuhan Sadis Baki Tegaskan Minta Pelaku Dihukum Mati

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Dilansir Daily Mail, Kamis (3/9/2020), wanita hamil yang ditemukan tewas ini diidentifikasi bernama Flavia Godinho Mafra, berumur 24 tahun. Saat dibunuh usia kehamilannya sudah mencapai 36 minggu.

Tubuh Flavia dibuang di halaman tembikar yang ditinggalkan di lingkungan Galera, Santa Catarina, Brasil Selatan. Ia ditemukan oleh suaminya sendiri pada hari Jumat pukul 09.00 waktu setempat, dengan bekas luka dibagian leher dan sayatan di perut, serta bayinya yang sudah tidak ada.

Flavia dibujuk ke lokasi pembunuhan dengan alasan baby shower palsu. Ia dipukul menggunakan batu bata, kemudian perutnya disayat menggunakan pisau.

Pisau yang digunakan untuk membunuh. (Dailymail)
Pisau yang digunakan untuk membunuh. (Dailymail)

Paulo Alexadre, polisi yang bertanggung jawab atas kasus tersebut membenarkan penyebab kematian korban adalah luka tajam di perut dan luka dari pukulan batu bata.

Warga Terdampak Jembatan Pilang-Gedongan Sragen Mulai Tagih Biaya Pembebesan Lahan

Teman Sekolah Korban

Menurut penyelidikan polisi, wanita yang ditangkap merupakan teman sekolah korban. Ia mengaku telah kehilangan bayi karena keguguran pada bulan Januari, dan menjadi terobsesi untuk mencuri bayi.

Menurut NSC Total, bayi perempuan itu berada di Rumah Sakit Anak Florianopolis. Bayi itu sudah menerima perawatan medis untuk luka, yang diakibatkan ketika dirobek dari perut ibunya. Kondisi bayi tersebut saat ini dalam keadaan sehat.

Otopsi yang dilakukan oleh pihak berwenang, akan memastikan apakah bayi itu dikeluarkan saat ibunya masih hidup atau setelah dibunuh.

Dikutip dari Suara.com, Kamis (3/9/2020), Brasil merupakan salah satu negara yang mendapatkan cap sebagai negara dengan kasus pembunuhan yang banyak. Pada tahun 2018, sebelum pandemi Covid-19 menyerang, tercatat 63.380 korban pembunuhan.

Berpakaian Ala Ki Gede Solo, Begini Skenario Pendaftaran Gibran dan Teguh Ke KPU

Dari data Forum keamanan pubik Brasil, kasus pembunuhan meningkat 3,9 persen dari tahun sebelumnya. Penyebab terjadinya pembunuhan tersebut karena kekerasan antar kelompok yang semakin marak, dan kondisi kekacauan politik yang terjadi pada negara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya