SOLOPOS.COM - Capture video Haya saat dimarahi ibunya ketika belajar (Instagram vira.kohli)

Video viral seorang ibu menampar anaknya.

Solopos.com, NEW DELHI – Beberapa hari terakhir media dan warganet India dihebohkan dengan video pendek yang menunjukkan bocah perempuan menangis ketakutan saat belajar matematika. Dalam video berdurasi kurang lebih 1 menit itu tampak si bocah ditampar seorang perempuan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, Kamis (24/8/2017), video tersebut viral karena diunggahbeberapa tokoh dengan akun terverivikasi. Beberapa di antaranya adalah pemain kriket tingkat nasional, Virat Kohli, Yuvraj Singh, dan Shikhar Dhawan.

“Dalam video ini terlihat luka dan kemarahan sang anak tak dihiraukan, hanya ada ego orang tua yang memaksa anaknya belajar. Video tersebut mengejutkan dan menyedihkan. Seorang anak tak akan pernah bisa belajar jika diintimidasi,” tulis Virat Kohli melalui akun @vira.kohli.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam video pendek itu si bocah tampak diajari pelajaran matematika. Ia berhitung sambil menangis. Dari balik kamera terdengar suara perempuan yang sesekali membentak si bocah. Di akhir video tampak si bocah ditampar oleh perempuan di balik kamera.

Video tersebut sontak mengundang kecaman dari warganet. “Ibunya kurang berpendidikan,” tulis @being_invicible.

“Tidak ada kondisi yang bisa dijadikan alasan untuk memukul seorang anak hanya karena dia tidak mampu mengingat angka,” tulis @yemimahwilliam.

“Sepertinya memang harus ada lisensi agar seseorang layak disebut orang tua. Mungkin bocah itu akan bisa berhitung seperti yang orang tuanya inginkan. Namun cara pengajaran yang kasar tetap akan memberi efek negatif untuk sisi psikologi sang anak,” tulis @kmayburnett.

Sempat tidak diketahui identitas si bocah dan si perekam, sebuah konfirmasi datang dari penyanyi populer asal India, Toshi Sabri. Sodara dari Sharib Sabri itu menyatakan bocah yang viral karena dimarahi saat belajar itu keponakannya yang bernama Haya.

Dilansir India Today dari Hindustan Times, Selasa (22/8/2017), Toshi menegaskan video tersebut sebenarnya hanya untuk grup Whatsapp keluarga. Video dikeram ibunda Haya untuk memberitahukan kepada ayah Haya.

Toshi juga menjelaskan Haya termasuk bocah yang bandel. Meski sudah dimarahi, beberapa menit kemudian Haya sudah melupakannya. Untuk urusan belajar Hayamemang harus dipaksa.

“Kami lebih tahu tentang Haya. Dia kerap dimarahi, tapi akan baik-baik saja tak lama sesudah itu. Soal belajar dia harus dipaksa,kalau tidak, tak akan mau belajar,” ucap Toshi.

Dalam konfirmasinya Toshi juga meminta orang-orang tak menghakimi rasa sayang seorang ibu hanya dari video berdurasi kurang lebih 1 menit.  “Seseorang tak bisa menghakimi rasa sayang seorang ibu hanya dari video pendek. Apa kalau anak sedang tantrum orang tua harus diam saja? Tak dihiraukan? Membesarkan anak itu tidak mudah,” tutup Toshi.

The fact that the pain and anger of the child is ignored and ones own ego to make the child learn is so massive that compassion has totally gone out of the window. This is shocking and saddening to another dimension. A child can never learn if intimidated. This is hurtful.

A post shared by Virat Kohli (@virat.kohli) on

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya