SOLOPOS.COM - Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt, menggelar jumpa pers pembunuhan bos pabrik besi, Rabu (29/9/2021). (detik.com)

Solopos.com, PEKANBARU — Sakit hati karena sering ditegur membuat seorang karyawan pabrik besi, Zulkifli, 45, tega menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa bosnya, Zainuddin.

Tak hanya membunuh, tersangka juga merampok bosnya tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Untuk menghilangkan jejak, tersangka dan si pembunuh bayaran, Dedi, menenggelamkan mobil korban ke danau.

Baca Juga: Gadis 14 Tahun Asal Kediri Dibunuh Kekasihnya, Karena Hamil? 

Serapi-rapinya kejahatan bau busuknya akan tercium juga.

Aksi sadis kedua pelaku berhasil diungkap aparat Polda Kepulauan Riau.

Kejadian tersebut berlangsung awal September 2021 dan berhasil diungkap 27 September 2021.

Zulkifli diketahui sebagai warga Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Kerap Mabuk

Zulkifli mengaku sakit hati karena sering ditegur bosnya lantaran kerap mabuk.

“Awal September kedua pelaku ini sudah ada merencanakan perampokan disertai pembunuhan terhadap korban. Diketahui korban ini adalah bos salah satu pelaku,” kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt, seperti dikutip detik.com, Rabu (29/9/2021).

Harry mengatakan pembunuhan terjadi pada Minggu (5/9/2021) lalu.

Baca Juga: Motif Pembunuhan Paranormal di Tangerang Karena Cemburu? 

Zulkifli mengaku menjanjikan upah Rp200 juta kepada seorang pembunuh bayaran bernama Dedi untuk menghabisi nyawa Zainuddin yang merupakan bos Zulkifli.

Pembunuhan berawal dari pertemuan korban dengan pelaku di rumah korban.

Mereka kemudian pergi ke Bintan untuk membeli barang-barang berupa besi tua.

Setiba di wilayah Kijang, pelaku meminta korban menghentikan mobil.

Saat itulah Dedi muncul dari belakang menjerat leher korban hingga tewas.

“Setelah korban lemas tidak bernyawa pelaku memindahkan korban ke bagian belakang mobil. Kemudian pukul 16.00 WIB, korban dibawa ke Tanjung Uban Batu untuk dikuburkan,” kata Harry.

Ke Danau

Setelah dikubur, pelaku membawa mobil korban ke Danau Biru Bintan.

Selanjutnya, mobil tersebut dimasukkan dalam danau untuk menghilangkan jejak.

“Sebelum menenggelamkan mobil korban, kedua pelaku ini mengeluarkan surat-surat dan uang dari dashboard mobil. Termasuk satu unit handphone dan kabur ke wilayah Riau,” katanya.

Direskrimum Polda Kepri Kombes Jefri Ronald Siagian mengatakan penangkapan kedua pelaku dilakukan tim gabungan Jatanras Polda Kepri dan Polres Bintan.

Keduanya ditangkap di Riau pada Senin (27/9/2021).

Dibayar Rp3,5 Juta

“Penangkapan setelah kita mendapatkan laporan dari keluarga korban. Dari hasil pemeriksaan ditemukan mobil korban di dalam danau dan dilakukan pendalaman,” kata Jefri.



“Dari pemeriksaan, total uang yang berhasil diambil para pelaku dari korban adalah Rp260 juta dan telah dibelikan beberapa aset dan rumah yang sampai saat ini masih kami telusuri keberadaannya,” sambungnya.

Pembunuhan diduga dipicu sakit hati Zuklifli terhadap korban sebagai bos.

Korban, menurut Jefri, kerap menegur Zulkifli yang sering mabuk-mabukan dan punya utang.

“Motif karena dendam, dia sering ditegur saat mabuk-mabukan. Intinya ada dendam salah satu pelaku. Sedangkan pelaku lain (Dedi) ikut karena dijanjikan Rp200 juta oleh otak pelaku (Zulkifli), tetapi hanya dibayarkan Rp3,5 juta,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya