SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><br />Solopos.com, MEDAN — Sejumlah warga Desa Tanjung Mbelang, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo, Sumatra Utara melakukan <a href="http://news.solopos.com/read/20180506/496/914712/kanibal-dari-jambi-mansur-bunuh-majikan-alat-vital-korban-dijadikan-lauk">aksi sadis</a>. Seorang pria yang mengalami gangguan jiwa, TS, 45, dibakar hidup-hidup hingga meninggal dunia.</p><p><a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180512/489/915848/massa-berkonvoi-nyaris-bentrok-dengan-warga-ketelan-solo">Aksi sadis</a> itu dilakukan Rabu (9/5/2018) pukul 19.30 WIB. Dilansir Okezone.com, Sabtu (12/5/2018), aksi sadis dilakukan karena warga resah dengan perilaku korban yang kerap membuat onar.</p><p>Korban disebut-sebut berulang kali mengejar warga yang melintas sambil menenteng kelewang (sejenis parang panjang). Bahkan dalam lima hari terakhir, sudah belasan warga yang diganggu korban.</p><p>Karena takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan, warga yang berjumlah sekitar 500 orang menyeret korban di jalan menuju areal perladangan. Disana warga menganiaya serta membakar korban hidup-hidup.</p><p>"Iya benar, korban memang mengidap penyakit gangguan jiwa. Korban ini juga yang membunuh istrinya dengan cara dibakar dan memutilasi pada tahun 2013 lalu di desa yang sama. Kasusnya itu sempat diproses sampai ke Pengadilan dan Hakim memutuskan bahwa korban benar-benar mengidap sakit jiwa. Oleh keluarga saat itu, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Jiwa," ujar Kasat Reskrim Polres Karo AKP, Ras Maju Tarigan, Kamis (10/5/2018).</p><p>Maju lebih lanjut mengatakan, begitu mendapat laporan atas peristiwa itu, pihaknya langsung turun ke lokasi kejadian dan mempersiapkan langkah penyelidikan. Namun kasus itu tidak dilanjutkan, karena keluarga korban telah ikhlas menerima dan tak akan menuntut atas kejadian yang menimpa korban.</p><p>Dihadapan Polisi, Bhabinkamtibmas dan pemerintahan desa setempat, keluarga korban telah membuat pernyataan tertulis tak akan menuntut kejadian yang menimpa korban.</p><p>"Keluarga korban telah ikhlas dan membuat pernyataan tertulis tak akan menuntut. Tadi malam korban langsung dibawa keluarganya untuk dikebumikan. Mungkin hari ini penguburannya. Namun begitu, kita tetap masih melakukan penyelidikan. Kita belum tahu, korban dibakar pakai apa. Masih penyelidikan," ujar Maju.</p><p>Salah seorang warga setempat bermarga Peranginangin, 50, yang mengaku pernah bertetangga dengan korban membenarkan, korban sudah lama mengidap penyakit gangguan jiwa. Karena korban sering melakukan tindakan yang aneh.</p><p>"Bayangkan saja, istrinya juga dibunuh dengan cara dibakar pake ban dan dimutilasinya,"bebernya.</p><p>Aksi sadis korban terjadi pada 2 November 2013 lalu. Kejadian itu sempat membuat heboh warga. Pasalnya aksi keji korban baru diketahui setelah tengkorak kepala sang istri di bawa seekor anjing ke jalanan umum.</p><p>Setelah diselidiki polisi, ditemukan tulang belulang yang kondisinya gosong bersama bakaran ban bekas tepatnya di belakang rumah korban.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya