SOLOPOS.COM - Talkshow Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Espos Indonesia)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, bertekad membangun Kota Bengawan dengan menggandeng seluruh kepala daerah di Soloraya. Ia menyadari Solo sebagai kota kecil tanpa potensi alam tak bisa maju sendirian, perlu dukungan dari daerah sekitar.

Pernyataan itu Gibran sampaikan dalam wawancara dengan Presiden Direktur (Presdir) Solopos Media Group (SMG), Arif Budisusilo, di Museum Batik Keris Solo, Senin (17/1/2022). Statusnya sebagai kepala daerah termuda di Soloraya tak menjadi masalah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Justru dari para kepala daerah Soloraya yang lebih senior dan berpengalaman, Gibran mengaku bisa belajar banyak. “Ya malah bagus bisa ngasih masukan ke saya. Apalagi bupati-bupati Soloraya ini kan senior-senior semuanya,” terang putra sulung Presiden Joko Widodo ini.

Baca Juga: Buka Kejurkot PBSI Solo di UNS, Gibran Ingin Ada Joko Supriyanto Baru

Salah satu agenda prioritas Gibran dalam membangun Kota Solo di periode pertamanya sebagai Wali Kota adalah menghidupkan kembali kerja sama Soloraya.

“Ini sudah kami masukkan RPJMD [rencana pembangunan jangka menengah daerah] dan ini [Soloraya] harus digandeng lagi. Sekali lagi Solo tidak bisa jalan sendiri. Dan sering saya tegaskan kepada kepala-kepala OPD [organiasi perangkat daerah] Solo. Misalnya Dishub Solo, BST harus menjangkau Soloraya,” kata dia.

Selain itu, Gibran meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solo tidak hanya mempromosikan pariwisata di Kota Bengawan. Menurut dia, tidak masalah Solo mempromosikan wisata daerah lain di Soloraya.

Baca Juga: Wah, Gibran Sebut Persis Solo Bisnis Besar, Maksudnya Apa Ya?

Dia mencontohkan Situs Sangiran di Kalijambe, Sragen, atau De Tjolomadu di Colomadu, Karanganyar boleh saja dipromosikan oleh Pemkot Solo. “Enggak apa-apa, ini namanya kolaborasi. Dan sekarang Solo harus kolaborasi juga dengan Kota Jogja,” sambung dia.

Disinggung status sebagai putra Presiden Jokowi, Gibran tidak merasa terbebani. Sebab menurut dia masuk ke dunia politik bukan untuk pembuktian bisa melebihi pencapaian orang tuanya.

“Saya nothing to lose saja. Ngalir. Masalah kinerja, masalah prestasi, biar warga yang menilai. Saya enggak pengin show of force, bukan untuk pembuktian, bukan untuk melebihi orang tua saya. Tapi ini untuk warga Solo. Itu saja,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya