Solopos.com, SOLO – Kompleks Sriwedari, Kota Solo, tak henti-hentinya menjadi tempat yang banyak dibicarakan sejak tahun 1700-an hingga kini. Tak hanya perkara harga tanah ditarsir Rp30 juta/meter hingga total nilai keseluruhan lahan hampir Rp3 triliun, Sriwedari juga menyimpan kisah laku Gajah pada awal dipilihnya sebagai Taman Raja atau Bon Rojo, hingga mitos Kyai Sabuk Janur yang berkembang pada awal Abad-20.
Taman Sriwedari sudah ada di cerita wayang yang menggambarkan zaman Majapahit. Kisah ini bermula dari pengabdian Raden Sumantri terhadap Prabu Arjunasasra. Kisah ini telah diterbiktna R. Hardjasaputra pada 1933 dan dikutip dalam laman sastra.org. Singkatnya, kisah ini menggambarkan alur cerita pemindahan Taman Sriwedari dari Gunung Nguntara ke Maespati sebagai konsekuensi Raden Sumantri kalah tanding melawan Prabu Arjunasasra.
