SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melihat keris buatan empu dari Desa Aeng Tong-Tong, Sumenep. (Istimewa/Pemprov Jatim)

Solopos.com, SUMENEP — Desa Wisata Keris Aeng Tong-Tong yang ada di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, meraih juara pertama dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Desa wisata ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki desa wisata lain, yakni memiliki ratusan empu keris.

Dalam ajang tersebut, Desa Aeng Tong-Tong mampu menyisihkan 3.419 desa wisata dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Desa wisata tersebut berhasil menyabet dua gelar sekaligus.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pertama, Desa Aeng Tong-Tong memecahkan Rekor MURI sebagai desa dengan empu keris terbanyak di dunia. Kedua, desa tersebut menyabet juara pertama dalam ajang ADWI 2022 kategori Daya Tarik Pengunjung.

Atas prestasi ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan apresiasi dan rasa syukur. Menurutnya, capaian ini adalah buah dari keuletan dan kreativitas warga Desa Aeng Tong-Tong dalam melestarikan warisan budaya leluhur.

“Bangga bercampur bahagia mendapat kabar  Desa Aeng Tong-Tong, Sumenep, berhasil menyabet Juara 1 Kategori Daya Tarik Pengunjung pada Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022,” tegas Gubernur Khofifah, yang dikutip dari jatimprov.go.id, Jumat (4/11/2022).

Baca Juga: Kandang Berisi 33.000 Ayam di Ponorogo Ludes Terbakar, Pemilik Rugi Rp1,8 M

Gubernur menjelaskan desa wisata tersebut memiliki keunggulan yang tidak dimiliki desa lain, yaitu terdapat 446 empu pembuat keris. Rinciannya, ada 440 empu laki-laki dan enam empu perempuan.

Atas potensi itu, Desa Aeng Tong-Tong ini menjadi salah satu dari tiga desa wisata di Indonesia yang memecahkan rekor MURI dalam ajang ADWI 2022.

Desa wisata ini juga memiliki keunggulan dengan berupa daya tarik pelestarian budaya yang kuat. Selain itu juga memiliki keunikan yang belum tentu dimiliki desa wisata lain, yakni para pande atau empu pembuat keris.

Daya tarik lain di desa ini adalah mampu menyajikan aktivitas wisata bagi para wisatawan berupa proses ketika para pande mulai membuat keris. Keris bikinan warga Aeng Tong-Tong ini memiliki kreativitas dan inovasi tinggi serta memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat.

Baca Juga: Terdampak Longsor, Jalan Lumajang-Malang Jalur Piket Nol Ditutup Total

“Aktivitas pembuatan keris di Desa Aeng Tong-Tong tentunya tidak lepas dari peninggalan para leluhur yang dulunya juga seorang empu pembuat keris. Sehingga sampai hari ini pun aktivitas pembuatan keris di Desa Aeng Tong-Tong tetap berlangsung dan sudah menjadi penghasilan atau mata pencaharian sebagian besar masyarakat di samping bercocok tanam dan lain-lain,” jelah Khofifah.

Selain banyak menjadi pembuat keris, lanjut dia, warga Desa Aeng Tong-Tong juga banyak yang menjadi pedagang keris di beberapa kota di pulau Jawa.

Mengenai produk keris yang diproduksi, dia menyebut memiliki keunikan tersendiri. Pesanan keris pun datang silih berganti pada para empu.

Selain melayani pembeli yang menginginkan kerisnya sebagai koleksi, para empu juga melayani pembuatan untuk oleh-oleh dibawa pulang.

Baca Juga: Pemkab Madiun Gelar BST di Bulakrejo, Layani Masyarakat & Pulihkan Ekonomi

“Dan yang membanggakan, keris asal Desa Aeng Tong Tong Jawa Timur juga menjadi suvenir side event G20 yang diselenggarakan di Bali 26–28 Oktober 2022. Hal ini menjadi kesempatan emas mengantarkan Keris dari Aeng Tong-Tong semakin dikenal dunia,” jelas Gubernur.

Desa ini menjadi salah satu di antara beberapa desa penghasil dan pembuat keris di Pulau Madura. Secara geografis, Desa Aeng Tong-Tong termasuk wilayah dataran tinggi dan sebagian dataran rendah, yakni berupa pegunungan dan perbukitan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya