SOLOPOS.COM - Peserta latihan penyelematan penumpang pesawat pada lokasi pendaratan darurat di Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak , Boyolali, Rabu (12/12/2012). (Oriza Vilosa/JIBI/SOLOPOS)


Peserta latihan penyelematan penumpang pesawat beraksi pada lokasi pendaratan darurat di Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak , Boyolali, Rabu (12/12/2012). (Oriza Vilosa/JIBI/SOLOPOS)

Tanggul sisi selatan Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Rabu (12/12/2012) siang, mendadak ramai.  Puluhan orang mengenakan pelampung warna oranye tergopoh-gopoh memikul dua perahu karet.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Mereka merupakan peserta latihan penyelamatan penumpang pesawat di waduk yang juga berfungsi sebagai emergency landing area atau pendaratan darurat pelengkap Bandara Adi Soemarmo itu. Para peserta itu terdiri dari anggota TNI Angkatan Udara Lanud Adi Soemarmo dan Petugas Bandara Adi Soemarmo.

Selesai meletakkan perahu di bibir waduk, mereka pun segera mengambil mesin penggerak perahu.

“Dipikul. Dipikul!” perintah salah satu instruktur latihan setelah melihat peserta kesulitan menjinjing motor perahu itu.

Cukup memakan waktu, mesin yang dilengkapi setang dan baling-baling itu dipasangkan di perahu. “Mereka belum mendapat latihan dasar sebelumnya,” jelas salah satu instruktur tadi kepada Solopos.com.

Walaupun sempat menyenggol tetumbuhan pendek berjarak sekitar tujuh meter dari bibir waduk, salah satu perahu akhirnya mampu digerakkan menuju tengah-tengah waduk. Mereka pun berputar-putar hingga perhatian pengunjung Objek Wisata Waduk Cengklik tertuju ke aksi peserta. Tak berselang lama, sebagian penumpang perahu itu menceburkan diri. Mereka seakan-akan menjadi penumpang pesawat yang mendarat darurat di sana karena suatu hal.

“Tarik pelampungnya, jangan badannya!” teriak peserta yang terdengar hingga di tepi waduk.

Tak mudah, peserta harus mengendalikan perahu melawan angin kencang.  Selesai mengangkat  para penumpang pesawat, peserta pun menepi. Mereka melapor kepada pengendali operasi penyelematan. Kegiatan itu menjadi bagian dari rangkaian jadwal latihan sejak Senin (10/12/2012). Tampak pula kehadiran pendaki kondang, Sabar Gorky.

“Kang Sabar termasuk keluarga besar kita,” terang Komandan SAR Human Nature Care (HNC), Dwiantoro alias Kumbo, yang mendapingi kegiatan sebagai fasilitator.

Sebelum sampai di waduk, puluhan peserta, Rabu pagi, berlatih rapling atau merayap di bidang vertical berketinggian. Mereka juga ditempa materi melintas sungai dengan bantuan tali, yakni di Kali Pepe.

Kasi Binpot Dirga Lanud Adi Soemarmo, Kapten Didik Hendriyanto mewakili Dan Lanud Adi Soemarmo, Kolonel (Pnb) Kusworo, mengatakan kegiatan itu merupakan penggabungan praktik materi yang diberikan sebelumnya. Selain itu, lanjut dia, latihan juga bertujuan menyatukan presepsi penanganan penumpang pesawat bila terjadi pendaratan darurat. Pasalnya, terdapat tim penyelamat dari beberapa institusi terkait dengan keberadaan bandara, yakni TNI AU Lanud Adi Soemarmo dan petugas bandara Adi Soemarmo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya