SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pelajar (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO — Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jawa Tengah, Suratno, mengatakan Pemprov belum ada rencana penambahan SMA negeri ataupun penambahan kampus SMA negeri di Kecamatan Laweyan, Kota Solo.

Seperti diketahui, selain Kecamatan Pasar Kliwon, Kecamatan Laweyan ternyata juga belum memiliki SMA negeri hingga tahun keenam pemberlakuan zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Belum [ada rencana]. Sementara menyelesaikan [SMA negeri] di Pasar Kliwon dulu,” tulis Suratno melalui pesan Whatsapp kepada Solopos.com, Selasa (14/6/2022).

Sebagaimana diinformasikan, Pemprov Jawa Tengah sempat merencanakan membangun SMA negeri di Kecamatan Pasar Kliwon. Namun menurut Camat Pasar Kliwon, Ahmad Khoironi, rencana tersebut kini sudah tak terdengar lagi kelanjutannya.

Rencana pembangunan kampus II SMAN 2 Solo di Pasar Kliwon pun tampaknya juga belum terdengar lagi kejelasannya. Suratno saat dihubungi Solopos.com, beberapa waktu lalu, belum memberikan konfirmasi sejauh mana progres rencana tersebut.

Baca Juga: Tak Ada SMA Negeri di Laweyan Solo, Calon Siswa Lari Ke Sukoharjo

Sementara Camat Laweyan, Endang Sabar Widiasih, mengatakan seandainya memang ada rencana penambahan atau pembangunan SMA negeri di wilayahnya, minimnya lahan kosong akan menjadi kendala pertama.

Terkendala Lahan

Endang membandingkan kondisi lahan di Kecamatan Laweyan yang berbeda dengan lahan di kawasan Kecamatan Pasar Kliwon. Lahan yang diusulkan untuk pembangunan SMA atau SMK Negeri di Pasar Kliwon merupakan HP 00001 di Kelurahan Mojo yang saat ini sedang dalam proses penataan

“Kalaupun ada [pembangunan SMA negeri baru] kalau Laweyan karena keterbatasan lahan ya. Pasar Kliwon masih memungkinkan di daerah Mojo,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa.

Baca Juga: Tak Hanya Pasar Kliwon, Laweyan Solo Juga Tak Punya SMA Negeri, Tapi…

Seandainya ada penambahan fasilitas umum termasuk SMA negeri di Laweyan, Solo, lahan di kawasan makam lah yang menjadi pilihan pertama untuk digunakan. Itu pun, menurut Endang, luasnya juga terbatas karena posisinya berada di tengah permukiman penduduk.

“Laweyan kelihatannya sudah enggak ada [lahan]. Paling nanti kalau anu [ada pembangunan] ya memakai makam, Laweyan kalau untuk fasum ya paling makam itu aja di tengah kampung,” tuturnya.

Sebelumnya, akibat tidak ada SMA negeri di Laweyan, calon peserta didik baru dari wilayah itu mesti lari ke SMAN 2 Sukoharjo. Selain itu, pilihan mereka adalah SMK negeri yang jumlahnya cukup banyak di Laweyan. Ada SMKN 4, SMKN 5, SMKN 6, dan SMKN 7 Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya