SOLOPOS.COM - Petugas Dinsos Karanganyar membagikan bantuan beras 5kg kepada warga belum lama ini. Bantuan beras tersebut menyasar masyarakat non penerima bansos. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemkab Karanganyar meminta pelaku usaha jasa transportasi bersabar terkait rencana pencairan bantuan uang tunai. Bantuan yang dijanjikan Pemkab Karanganyar sebagai jaringan pengaman sosial (JPS) dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) ini masih diproses. Pemkab baru mendata calon penerima bantuan tersebut.

Informasi tersebut disampaikan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, ketika berbincang dengan Solopos.com, Rabu (14/9/2022). Juliyatmono mengatakan tengah memproses bantuan bagi para pelaku jasa transportasi meliputi pengemudi ojek, sopir angkutan desa dan angkutan perkotaan. Pemkab berhati-hati saat mendata calon penerima agar tak salah sasaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sedang proses lah agar tidak ada yang dobel nanti,” katanya.

Disinggung bagaimana skema bantuan termasuk nominal bantuan yang akan diberikan, Bupati mengatakan tim Pemkab tengah menghitungnya. Penghitungan ini tidak lepas dari kemampuan anggaran daerah.

Yang jelas, kata dia, Pemkab Karanganyar berkomitmen memberikan bantalan sosial bagi para pelaku jasa transportasi. Hal ini tidak lepas dari aktivitasnya yang terdampak secara langsung atas kenaikan harga BBM.

Baca Juga: Pemkab Karanganyar Siapkan Bantuan Tunai untuk Pengemudi Ojek dan Angkuta

Tak dimungkiri kenaikan harga BBM memukul berbagai sektor. Namun pemerintah diklaim telah mempersiapkan secara matang penguatan ekonomi bagi masyarakat. Pemerintah meluncurkan berbagai bantuan sosial untuk masyarakat terdampak. Di tataran pemerintah pusat misalnya ada bantuan langsung tunai (BLT), bantuan sosial umum (BSU) bagi pekerja.

Tak hanya di pemerintah pusat, Juliyatmono menambahkan, pemerintah daerah juga menyiapkan bantuan serupa. Hanya sasarannya lebih pada mereka yang profesinya terdampak secara langsung seperti pengemudi ojek, sopir angkutan kota dan angkutan perdesaan.

Mereka dinilai paling krusial menerima bantuan tersebut. Skema bantuan tunai itu kini masih digodok Pemkab Karanganyar. “Masih kita data agar tidak salah sasaran dan tidak menimbulkan kecemburuan. Kita identifikasi calon penerima ini dan skema bantuannya. Misalnya kita beri bantuan tunai,” katanya.

Baca Juga: Tukang Ojek Berharap Pemkab Karanganyar Segera Realisasikan Bantuan

Dalam penyaluran bantuan ini, Pemkab akan menggunakan dana dari pos tak terduga yang bersumber APBD Karanganyar. Bupati tidak ingin tergesa-gesa dalam penyaluran bantalan sosial ini.

Anggota Komisi D DPRD Karanganyar, Endang Muryani, mengapresiasi langkap Pemkab yang akan menyalurkan bantuan sosial kepada kalangan terdampak kenaikan BBM. Namun, ia mengingatkan pentingnya akurasi data penerima bantuan tunai bagi pelaku jasa transportasi ini agar tidak salah sasaran.

Endang juga memita harus ada sinkronisasi data dengan instansi lain sehingga tidak terjadi dobel penerima bansos. “Akurasi data sangat penting. Jadi program bisa benar-benar efektif dan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya