SOLOPOS.COM - M Basri (HARIAN JOGJA/DOK)

M Basri (HARIAN JOGJA/DOK)

Komentar yang muncul di akun Facebook milik Persiba Bantul yang menyorot tentang menurunnya performa permainan Ezzequiel Gonzales dan kawan-kawan mungkin menjadi sebuah sindiran terhadap kinerja dari sang arsitek tim, M Basri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bagaimana tidak, pernyataan tersebut dengan terang-terangan menggambarkan kekecewaan yang mendalam atas hasil kurang maksimal yang diperoleh tim pujaan hati Paserbumi itu dalam beberapa laga kandangnya.

Publik sepak bola pun mulai meragukan pencapaian target maksimal Si Merah Persiba dapat bertengger di papan atas kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) sebagaimana yang digadang-gadang manajemen.

Manajemen bahkan tak menyayangkan corak permainan negatif yang selama ini diperagakan tim juara Divisi Utama musim lalu itu. Memang sangat beralasan jika pecinta Persiba menganggap permainan tim kesayangannya saat ini cenderung defensif padahal corak permainan tim selama ini menyerang dengan penguasaan bola dan sentuhan satu-dua mengandalkan kecepatan gelandang serta strikernya.

Dengan kenyataan itu, saat ini Persiba dianggap menyalahi pakem bila dibandingkan dengan corak permainan musim lalu ketika masih berlaga di level Divisi Utama. Saat itu tim masih dinakhodai Eduard Tjong.

Ketika tampuk kepelatihan berpindah ke tangan Sajuri Sjahid, tak ada yang berubah dengan tipikel permainan tim itu. Baru saat ini corak permainan tim berubah menjadi cenderung bertahan. Pelatih Semen Padang Nilmaizar bahkan sempat menyebut Persiba tak ubahnya seperti Yunani di Piala Eropa 2000.

Justru sebaliknya, formasi defensif ternyata malah sering berujung dengan kekalahan. Hanya mendapat satu poin dari tiga laga—dengan catatan permainan yang ditunjukkan sangat jauh dari yang diharapkan—tentu merupakan pencapaian buruk.

Basri berkilah tak ada pilihan baginya untuk mengamankan poin selain dengan formasi seperti itu. Mengenai kekalahan yang selama ini diderita, dia menganggap karena memang laga yang dijalani selalu pertandingan tandang.

“Kami terpaksa memperagakan permainan seperti itu karena memang laga yang kami jalani selama ini adalah pertandingan di kandang lawan. Tentu akan berbeda jika kami memainkan laga kandang,” tandas pelatih gaek itu.

Pernyataan dari eks pelatih PSS Sleman itu setidaknya menggambarkan dirinya merasa optimistis dengan raupan maksimal laga kandangnya. Dirinya juga siap memunculkan permainan yang tidak biasa dimainkan dalam empat laga yang telah dijalaninya.

Dengan kenyataan itu, laga melawan Persija Jakarta, Sabtu (21/1) besok, merupakan unjuk bukti untuk memunculkan karakteristik permainan tim yang sebenarnya bahkan lebih bagus dari permainan musim lalu.

Tentu juga ia ingin menyuguhkan kemenangan setelah hampir satu setengah bulan harus puas dengan satu poin. Wajar jika jelang laga kandang besok banyak yang mengharapkan pelatih asal Makassar, Sulawesi Selatan, itu benar-benar memberikan janjinya untuk menyajikan kemenangan kemenangan di depan publik sendiri.(Wartawan Harian Jogja/Arif Wahyu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya