SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat menandatangani secara simbolis SK pengangkatan status ribuan guru tidak tetap (GTT) di Kabupaten Wonogiri menjadi PPPK, Senin (27/6/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri M)

Solopos.com, WONOGIRI — Ratusan guru tidak tetap (GTT) di Kabupaten Wonogiri berharap dapat segera dilantik menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Hal itu agar mereka bernasib sama, seperti 2.697 GTT yang sudah dilantik beberapa waktu lalu.

Seorang guru SDN 2 Kedungombo, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Basir Rohmad Wibawa, mengaku menjadi satu dari 621 GTT yang tak lolos seleksi PPPK pada formasi 2021. Kepada Solopos.com, Basir mengaku tidak lolos pada seleksi PPPK tahap I.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada tahap II, ia sebenarnya lolos passing grade. Namun akhirnya tersisih karena tak mendapat formasi.

Nasib baik belum kunjung menimpanya. Hingga Selasa (21/6/2022), Basir dan 620 kawan GTT lainnya menerima kabar baik.

Ia diusulkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menjadi PPPK pada penerimaan tahap III tanpa seleksi yang rumit. Syarat utamanya hanya minimal tiga tahun telah mengabdi sebagai GTT.

Baca Juga: 2.697 PPPK Guru Wonogiri Ikut Pembekalan, Disdikbud: Harus Jadi Teladan

Kabar pengusulan itu disambut Basir dengan baik. Belum lama ini, ia mengaku mendengar selentingan kabar bahwa Pemkab Wonogiri tengah memetakan formasi guru di sejumlah sekolah yang barangkali bisa Basir tempati. Basir mengaku kini yang bisa dilakukan hanya menggantungkan harapan.

“Harapan utamanya, ya saya bisa diterima jadi PPPK. Saya juga siap jika ditempatkan di mana saja. Tapi semoga saja Pemkab Wonogiri bisa menempatkan saya di Baturetno,” ucap Basir yang juga warga asli Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, kepada Solopos.com, Senin (11/7/2022)

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, total GTT di Kabupaten Wonogiri sebanyak 3.325 orang. Hal itu terkonfirmasi oleh Forum GTT PTT Wonogiri dan Ketua DPRD Wonogiri, Sriyono.

Keduanya mengatakan, jumlah sebanyak itu meliputi GTT di tingkat SD-SMP. Sedangkan GTT Taman Kanak-Kanak (TK) tak termasuk.

Baca Juga: KKN di Wonogiri, Mahasiswa IPB Diharapkan Atasi Masalah Kekeringan

Berdasar penelusuran Solopos.com, jumlah 3.325 GTT diketahui bersumber dari SK Menpan RB No. 851/2021 yang menerangkan penetapan kebutuhan pegawai ASN di lingkungan Kabupaten Wonogiri pada 2021.

Diterangkan pula, melalui SK Bupati Wonogiri No. 800/7028 tanggal 30 Desember 2020, Pemkab Wonogiri sebelumnya mengusulkan formasi PPPK guru sejumlah 3.433 orang, terdiri atas 2.997 guru SD dan 436 guru SMP. Usulan tersebut didasari hasil rekonstruksi data seusai divalidasi sistem e-Formasi.

Dengan usulan dan keputusan Menpan RB menyoal jumlah formasi PPPK itu menjadikan Kabupaten Wonogiri sebagai daerah dengan jumlah PPPK terbanyak se-Indonesia. Hal tersebut dinyatakan Ketua Forum GTT PTT Wonogiri, Sunti.

Ia mengatakan pilihan Pemkab Wonogiri dalam mengusulkan jumlah kuota PPPK tersebut layak diacungi jempol.

Baca Juga: 621 GTT SD-SMP di Wonogiri Diusulkan Jadi PPPK Tanpa Seleksi

Salah seorang Tokoh GTT di Kabupaten Wonogiri, Triasmara, mengatakan upaya Pemkab Wonogiri tersebut merupakan suatu prestasi.

“Wonogiri adalah yang terbesar pengusulan PPPK di Indonesia. Di Jawa Tengah juga tertinggi. Ini adalah satu prestasi mengingat teman-teman dari GTT yang rata-rata sudah berusia di atas 35 tahun sudah kesulitan jika harus mengikuti seleksi PNS [ASN],” ujar Triasmara saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Lebih lanjut ia memohon kepada Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, konsisten memperjuangkan nasib GTT yang hingga kini belum mendapat formasi PPPK.

Ketua DPRD Wonogiri, Sriyono, mengatakan upaya yang telah dilakukan Bupati Joko Sutopo merupakan langkah keberanian dalam bersikap. Nasib GTT yang selama belasan tahun tak mempunyai status akhirnya mendapat kabar baik.

Baca Juga: Terdiskriminasi karena Tak Diusulkan PPPK, GTT TK di Wonogiri Protes!

“Setelah PP [Peraturan Pemerintah] Nomor 48/2005, GTT tidak punya status. Tapi faktanya, keberadaan GTT masih ada karena di Kabupaten Wonogiri masih kekurangan guru. Tahun 2011 akhirnya Forum GTT terbentuk di rumah saya dan terjadilah kesepakatan bersama menjadikan forum itu sebagai organisasi atau paguyuban,” tutur Sriyono saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Selain mengupayakan lewat forum, DPRD Wonogiri pada 2016 juga membikin Perda Inisiatif. Isinya mengakomodasi kepentingan ribuan GTT agar termasuk sebagai Guru non-PNS.

“Puncaknya adalah sekarang. Saat Bupati Wonogiri akhirnya menandatangani SK pelantikan 2.697 GTT menjadi ASN-PPPK. Lalu mengusulkan 621 GTT yang tidak lolos seleksi PPPK ke pemerintah pusat,” tambahnya.



Politikus PDIP itu berharap, Pemkab Wonogiri dapat turut memperhatikan nasib GTT di tingkat TK dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkungan TK-SD-SMP. Sebab, tak satu pun dari mereka yang mendapat secuil kuota PPPK seperti layaknya dialami GTT SD-SMP di Kabupaten Wonogiri.

Baca Juga: Cerita Guru Honorer Nyambi Ojek Online Untuk Cukupi Kebutuhan

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan formasi awal yang diusulkan Pemkab Wonogiri untuk PPPK formasi 2021 memang belum menyertakan GTT TK. Melainkan GTT SD-SMP. Hal itu karena kualifikasi GTT SD-SMP lebih besar, yaitu 3.325 orang.

“Yang harus dipahami adalah perekrutan satu juta guru itu kualifikasinya untuk GTT yang waktu itu mengajar di SD-SMP sesuai dengan otoritas dan kewenangan kami,” kata bupati yang akrab disapa Jekek, Kamis (23/6/2022).

Menurutnya, jika ke depan ada formasi seleksi PPPK untuk GTT TK. Pemkab akan mendorong para GTT PK untuk mengikuti PPPK.

Saat ini, pihaknya akan berfokus menyelesaikan PPPK SD-SMP tahap III terlebih dulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya