SOLOPOS.COM - Diah Nuraini Fatimah dalam Webinar Spesial Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional dengan tema Pendidikan Inovatif, Panutan di Era Pemulihan, yang digelar Solopos Media Group (SMG) dan disiarkan di Youtube Espos Live, Jumat (20/5/2022). (Tangkapan Layar)

Solopos.com, SOLO – Cerita menarik dan inspiratif dalam pembelajaran datang dari seorang guru di Solo.

Dia adalah Diah Nuraini Fatimah, yang merupakan guru PPKN di MAN 2 Solo. Diah memiliki banyak prestasi, di antaranya pada 2015, meraih Satyalencana Karya Satya dari Presiden, finalis guru PPKN berprestasi tingkat nasional 2019 dan sebagainya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia berbagi cerita mengenai pengalamannya dalam mengajar saat menjadi salah satu narasumber dalam Webinar Spesial Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional dengan tema Pendidikan Inovatif, Panutan di Era Pemulihan, yang digelar Solopos Media Group (SMG) dan disiarkan di Youtube Espos Live, Jumat (20/5/2022).

Bagi Diah, tugas menjadi guru adalah tugas yang harus dilakukan dengan sepenuh hati.

“Semua pakai hati. Ketika saya mulai mengajar, apa yang saya miliki kami berikan. Ketika tugas apapun kami laksanakan,” kata dia.

Bahkan dia merasa mendapatkan banyak inspirasi dari setiap tugas yang dia laksanakan. Salah satunya dalam mengajar, guru harus benar-benar mengenal karakter siswa.

Baca Juga: Solopos Hadirkan Webinar Pendidikan Era Kenormalan Baru, Ikut Yuk!

Cara mengajar yang dilakukan, sebisa mungkin juga dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Dengan begitu siswa bisa lebih memahami dan tidak bosan.

“Misalnya saat kami ajarkan mengenai hukum, anak-anak juga kami ajak ke pengadilan dan melihat proses sidang. Sekaligus kami sampaikan agar mereka jangan sampai melanggar hukum,” lanjut dia.

Dia yang sempat mengajar Kewirausahaan, juga mengajak para siswanya untuk praktik langsung. Dari kegiatan itu, dia pun tahu ada beberapa siswa yang memiliki kekhususan ternyata memiliki potensi di bidang pemasaran.

“Akhirnya anak bisa diarahkan untuk pendidikan ke depannya,” kata dia.

Baca Juga: Ekonomi Digital Dorong Inovasi Perusahaan, Perbankan, dan Pendidikan

Di luar mengajar, Diah juga memiliki hobi lain, yakni menulis buku dan puisi. Dia juga tidak pelit ilmu untuk mengajarkan siswanya menulis buku maupun puisi.

Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Praptono, dalam webinar tersebut menyampaikan dalam konsep merdeka belajar, yang saat ini digaungkan pemerintah, guru memang dituntut bisa melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid.

“Kata kunci dari merdeka belajar adalah guru Indonesia bisa melakukan pembelajaran yang berpihak pada mudrid,” kata dia.

Dia menjelaskan, setiap guru di Indonesia harus mengenal betul apa potensi, bakat bahkan kekhususan muridnya. Dengan pemahaman yang baik terhadap kemampuan dasar murid, diharapkan guru bisa merencanakan, melaksanakan dan mengevakluasi pembelajaran yang mereka lakukan dan kemudian terukur dengan jelas capaian hasil belajar muridnya.

“Maka kami mengharapkan benar guru Indonesia memiliki tanggunmg jawab untuk terus belajar dan meningkatkan potensinya,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya