SOLOPOS.COM - Ratusan unit motor parkir di kanan dan kiri jalan di sebelah selatan Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen saat pelaksanaan car free day (CFD) Srageen, Minggu (2/10/2022).(Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Tujuan diberlakukannya hari bebas kendaraan atau lebih populer dikenal dengan sebutan car free day (CFD) dinilai telah bergeser. Awalnya menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor, kini lebih pada ajang hiburan dan berbelanja tiap pekan.

Mengutip laman carfreedayindonesia.org, pada Rabu (24/10/2022), misi dari CFD sendiri adalah mengajak masyarakat untuk beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan umum massal. Ini agar terjadi penurunan pencemaran udara kota. Tujuan jangka panjangnya adalah mengubah masyarakat kota menjadi lebih environmental friendly.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah warga Kabupaten Sragen memberikan respons yang beragam atas pelaksanaan CFD. Salah satunya adalah Zainun Dwiyana, asal Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Sragen. Ia melihat CFD menjadi salah satu sarana untuk membangkitkan perekonomian masyarakat kecil terutama setelah pandemi Covid-19. CFD, menurutnya, tak lagi melulu jadi ajang masyarakat menikmati udara bebas dari polusi kendaraan dan berolahraga.

“Terkait hari bebas kendaraan, saya rasa saat ini memang kurang optimal. Masih banyak juga masyarakat yang datang dengan kendaraan bermotor, walaupun tujuannya olahraga seperti senam ataupun jogging. Banyak juga yang tujuannya untuk membeli makanan atau minuman,” terang Zainun pada Solopos.com, Rabu.

Baca Juga: Terbukti Gerakkan Ekonomi Warga, Pasar Minggu Kerjo Karanganyar Berlanjut

Hal senada disampaikan warga Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, Nur Aina Almardiyah. Ia tidak mempermasalahkan faktor ekonomi lebih mendominisasi daripada faktor lain di CFD. Asal, tidak melanggar tata tertib.

“Bagus juga untuk warga bisa memanfaatkan CFD buat cari uang. Bisa untuk meningkatkan perekomian warga juga. Selagi tidak melanggar ketertiban umum, menurut saya tidak masalah,” terang Nur.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sragen, Catur Sarjanto, menilai saat ini CFD di Sragen telah berjalan dengan baik. “Ketika ada masukan dan kritik, kami bahas bersama tim CFD dan ditindaklanjuti dengan tim di lapangan bersama,” terang Catur.

Berkaitan untuk tetap menjaga esensi bebas kendaraan dibanding faktor ekonominya, ia mengatakan pihaknya memberikan toleransi secara terbatas.

Baca Juga: 380 Juru Parkir di Sragen Ditarget Setoran Rp1,2 Miliar

Sebagai informasi, Pemkab Sragen mulai kembali menggelar CFD pada Minggu (12/6/2022). Itu menjadi CFD kali pertama sejak dihentikan karena Covid-19 dua tahun lalu. Ada lebih dari 100 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berjualan di CFD.

CFD digelar di seputaran Alun-alun Langen Sasana Putra Sragen dan sepanjang Jl, Raya Sukowati serta Jl. Urip Sumoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya