SOLOPOS.COM - Bupati Klaten Sri Mulyani mencicipi menu kreasi pangan lokal dalam lomba yang digelar Tim Penggerak PKK di Gedung Sunan Pandanaran Klaten, Senin (5/6/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari 26 kecamatan Kabupaten Klaten mengikuti lomba kreasi pangan lokal beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA). Tak hanya bergizi, masing-masing tim membikin olahan makanan unik pada kegiatan yang diinisiasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten itu.

Olahan makanan seperti bolu sukun, entik yang diolah menjadi nasi, hingga tiwul bakar buah kreativitas ibu-ibu PKK itu tersaji di meja dan mengundang selera siapa saja yang melihatnya. Selain itu, masing-masing tim menyajikan olahan minuman dari berbagai bahan di sekitar tempat tinggal mereka.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala DKPP Klaten, Widiyanti, mengatakan kegiatan itu menjadi rangkaian dalam mengoptimalkan pengembangan pangan lokal berbasis B2SA. “Karena isu ke depan ada krisis pangan, kegiatan ini untuk mengajak memberdayakan makanan di sekitar lingkungan kita agar tidak perlu khawatir kehilangan pangan. Jadi ada sukun, entik, dan lain sebagai sumber karbohidrat selain beras,” kata Widiyanti saat ditemui di sela kegiatan.

Widiyanti mengatakan pemenang pada lomba tersebut akan diikutkan pada ajang di tingkat lebih luas. Ada rencana kegiatan serupa akan rutin dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pemahaman, pengetahuan masyarakat terutama para kader pangan.

Harapannya, kader PPK baik di kecamatan dan desa bisa ditularkan ke masyarakat di lingkungan masing-masing. “Jadi tidak hanya di tataran lomba, tetapi bisa diimplementasikan di kehidupan sehari-hari,” ungkap Widiyanti.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Klaten, Endang Yoga Hardaya, juga menjelaskan kegiatan itu sekaligus untuk mengajak ibu-ibu PKK menyajikan makanan produk lokal dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar tempat tinggal.

“Untuk menyajikan makanan yang memenuhi gizi lengkap tidak harus mahal. Mudah-mudahan dari kegiatan ini bisa disosialisasikan ke warga di lingkungan masing-masing. Kegiatan ini sekaligus ditujukan untuk mengurangi angka stunting,” kata Endang.

Sumber Gizi Keluarga

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengapresiasi penyelenggaraan lomba yang menjadi salah satu upaya edukasi bahwa pangan lokal bisa menjadi sumber gizi utama. “Melalui lomba ini, saya berharap masyarakat menjadi lebih teredukasi ragam olahan pangan yang bisa menjadi sumber gizi untuk keluarga,” kata Mulyani.

Dia berharap kreativitas tersebut tidak berhenti saat lomba untuk mendapatkan juara. Lebih dari itu, muaranya justru bagaimana membiasakan masyarakat untuk mengonsumsi pangan lokal dalam keseharian.

“Semoga ajang ini menambah kreativitas ibu-ibu TP PKK dalam rangka menyajikan menu yang sehat, beragam, bergizi untuk keluarga masing-masing,” ungkapnya.

Dari hasil penilaian, juara I diraih tim penggerak PKK Kecamatan Karangnongko. Kemudian juara II tim penggerak PKK Kecamatan Juwiring, dan juara III tim penggerak PKK Kecamatan Karanganom.

Salah satu kader PKK Kecamatan Karangnongko, Siti Khomariyah, mengatakan salah satu menu yang disajikan pada lomba itu yakni olahan entik. Menunya dari entik diolah menjadi nasi. Warna merahnya dari buah naga.

“Lauknya ini bermacam-macam ada yang digoreng, dikukus. Berwarna-warni biar menarik minat anak-anak. Kemudian ada jusnya yakni jagung, sirsak. Kemudian sayuran metik sendiri dari kebun ada daun sodrono, jantung pisang, kembang turi, bunga kecombrang, kemudian ada sup dari daun kelor,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya