JAKARTA–Partai Nasdem melihat Sri Sultan Hamengkubuwono X masih memiliki peluang maju Pilpres 2014. Meskipun Sultan harus mundur dari keanggotaannya di Golkar sebagai konsekuensi aturan baru RUU Keistimewaan DIY.
Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan
RUU Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (RUUK DIY) memang sudah tuntas dibahas DPR bersama pemerintah. Ada klausul baru yang mengatur gubernur dan wakil gubernur DIY, Sultan HB dan Paku Alam tak boleh berpolitik praktis.
“Peluang tentu selalu terbuka, Sultan tentu salah satu tokoh capres maupun cawapres potensial,” kata Ketua Umum Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, kepada detikcom, Selasa (28/7/2012).
Kalaupun Golkar tak mendorong Sultan, Nasdem membukakan pintu. Menurutnya, Sultan juga salah satu kandidat cawapres populer saat ini, sementara NasDem masih dalam tahap penjaringan capres.
“Karena Nasdem memang terbuka untuk seluruh anak bangsa yang pro perubahan, termasuk Sultan, yang tentu mendukung Nasdem untuk melakukan perubahan di negeri ini,” katanya.
RUU Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menetapkan Sultan Hamengkubuwono dan Paku Alam menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DIY. Namun pada saat bersamaan Sultan dan Paku Alam tak lagi boleh berpolitik.
Aturan baru membuat jalan Sultan Hamengkubuwono X menuju Pilpres 2014. Sultan yang sampai saat ini santer didorong menjadi salah satu kandidat cawapres Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie ini pun dihadapkan pada dua pilihan bak buah simalakama. Posisi Sultan yang tak lagi menjadi anggota Golkar dinilai sebagai faktor penghambat penampilannya di Pilpres 2014 kelak.
“Itu tergantung pilihan dia, apakah dia mau berbakti untuk kemajuan Yogyakarta atau mengejar ambisinya di dunia perpolitikan di pusat menjadi capres atau cawapres,” kata Ketua Dewan Pertimbangan Golkar, Akbar Tandjung, saat berbincang, Selasa (28/8/2012).