SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia di landasan pacu Bandara Adi Soemarmo Solo di Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — PT Garuda Indonesia Cabang Solo berencana membuka rute Solo-Surabaya untuk menyasar konsumen yang melakukan perjalanan bisnis. Saat ini pembukaan rute baru tersebut masih diusulkan ke kantor pusat dan diperkirakan mulai beroperasi pertengahan tahun 2014 ini.

General Manager (GM) PT Garuda Indonesia Cabang Solo, Supriyono, menyampaikan Surabaya merupakan pasar yang potensial. Menurut dia, selama ini banyak masyarakat Solo yang melakukan perjalanan bisnis ke Kota Pahlawan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saat ini kami masih menunggu kajian dari kantor pusat karena butuh pertimbangan untuk membuka rute baru. Target kami lebih ke pebisnis dan family,” ungkap Supriyono saat ditemui wartawan di seusai penandatanganan kerja sama dengan Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI) di Loji Hotel, Sabtu (8/3/2014).

Supriyono menyampaikan pembukaan rute lebih dulu ke Surabaya daripada Bali karena market lebih banyak ke Surabaya. Namun dia mengaku tidak menutup kemungkinan akan membuka rute Solo-Bali apabila banyak peminatnya.

Operation Manager Rosalia Indah Tour and Travel, Endang Sri Rejeki, menyambut positif rencana pembukaan rute baru tersebut. Hal ini karena dia menilai perlu ada penerbangan dari Bandara Adi Soemarmo menuju wilayah timur. Pihaknya pun berharap rute menuju wilayah timur lainnya akan segera menyusul, seperti Denpasar dan Sulawesi.

“Surabaya pasarnya bagus. Kebanyakan untuk tujuan bisnis [35%] karena aktivitas perekonomian di kota tersebut tinggi. Sedangkan sebanyak 25% pelanggan kami yang melakukan perjalanan ke Surabaya adalah untuk liburan,” papar Endang.

Endang berharap Garuda Indonesia konsisten untuk menggarap rute tersebut. Selain memberikan alternatif transportasi kepada masyarakat, market pun akan terbentuk dengan sendirinya.

Sementara itu, untuk rencana penambahan rute Solo-Jakarta menjadi enam flight dalam sehari, menurut Supriyono untuk mengisi jeda antara pukul 14.00 WIB-18.00 WIB. Pihaknya menilai jeda tersebut terlalu panjang. Meski saat low season, terkadang Garuda Indonesia mengurangi jadwal, pihaknya optimistis load factor tetap tinggi dengan adanya penambahan flight. “Load factor Januari-Februari bagus, sekitar 80%. Kami optimistis load factor tetap ,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya