SOLOPOS.COM - Penumpang naik ke BRT Trans Jateng di Terminal Tirtonadi Solo, Selasa (3/11/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Bus Rapid Transit atau BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri bakal mengaspal pada 2023 mendatang. Cukup dengan membayar tiket seharga Rp4.000 per orang untuk dewasa, penumpang bisa berkeliling tiga wilayah sekaligus. 

Rute Trans Jateng Solo-Wonogiri

Bus yang berangkat dari Terminal Tirtonadi Solo ini berjalan ke selatan melewati Kabupaten Sukoharjo dan berakhir di Terminal Wonogiri Kota Tipe C. Lokasi terminal itu berada di Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng akan membuka koridor atau rute baru, yakni Solo-Wonogiri pada 2023 mendatang. 

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Koridor Solo-Wonogiri itu melalui Terminal Tirtonadi Solo-Sukoharjo hingga Terminal C Wonogiri. Terminal ini merupakan terminal non-bus tersibuk di Kabupaten Wonogiri.

Lokasi Terminal Wonogiri Kota itu berjarak 5 km di sebelah tenggara Terminal Induk Giri Adipura, Selogiri. Terminal angkuta dan kendaraan non-bus ini berlokasi di Jl Jenderal Sudirman No. 17, Kelurahan Giritirto, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Baca juga : Harga Tiket BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri Murah, Fasilitas Ciamik

Selama ini, terminal yang dikelola Dinas Perhubungan Wonogiri iru melayani moda tranportasi berupa angkutan kota (angkuta) dan minibus sebagai jenis angkutan pedesaan.

Banguna fisik terminal seluas 5.200 meter persegi itu berada di kompleks yang sama dengan Pasar Kota dan Stasiun Wonogiri. Jadi, rute BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri berbeda dengan bus bumel yang telah melayani penumpang terlebih dahulu.

Sampai saat ini, rencana pengadaan moda transportasi baru yang murah dan nyaman bagi masyarakat masih dalam pembahasan. Design Engineering Detail (DED) direncanakan selesai pada September 2022 ini.

“Untuk menentukan berapa halte yang disiapkan di Solo berapa, Sukoharjo berapa, Wonogiri berapa, unitnya berapa belum. Cuma kalau koridornya sudah bisa. Karena nanti kita lanjutkan DED-nya lagi baru September,” ujar Kasi Sarana dan Prasarana Dishubprov Jateng, Tatas Euxguwin, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (6/7/2022).

Menurut dia, penambahan koridor BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri juga menjadi salah satu bukti pemerintah daerah provinsi melaksanakan amanat UU No. 22/2009 Pasal 139 Ayat 2.

“Pemerintah Daerah provinsi wajib menjamin tersedianya angkutan umum untuk jasa angkutan orang dan/atau barang antarkota dalam provinsi,” begitu bunyinya.

Baca Juga: Dishub Jateng : BRT Trans Jateng Bukan Pesaing Bus Bumel

Tiket BRT Trans Jateng

Tatas juga mengatakan biaya operasional BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri juga mendapatkan subsidi. Sehingga bisa diakses seluruh lapisan masyarakat.

Tarif BRT Trans Jateng untuk pelajar Rp2.000, sedang tarif penumpang umum Rp4.000.

Dia menambahkan jarak Terminal Tipe A Tirtonadi hingga Terminal Wonogiri Kota Tipe C kurang lebih 36,6 km. Waktu tempuh yang diperlukan sekitar 68 menit.

Tatas menggambarkan butuh biaya bahan bakar mesin (BBM) Rp20.000 bagi kendaraan pribadi untuk menempuh jarak tersebut.

Baca Juga: BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri Meluncur 2023, Bus Bumel Tambah Pesaing

Bila dibandingkan ada pemangkasan hampir 10 kali lipat bila penumpang adalah pelajar dan lima kali lipat bila penumpang adalah masyarakat umum. Belum lagi tenaga yang dihabiskan saat perjalanan.

“Itu kan pelajar hanya Rp2.000, sedangkan penumpang umum Rp4.000. Bisa diperhitungkan mawon itu bisa memangkas berapa persen dibanding pake kendaraan pribadi,” tuturnya.

Bukan Saingan Bumel 

Sebelumnya, Dishub Jateng menyatakan BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri tidak akan menjadi pesaing bus bumel. BRT dan bus trayek sama-sama menjadi penyedia layanan transportasi darat bagi masyarakat sesuai kebutuhan masing-masing.

“Enggak, tidak akan jadi pesaing. Kita sama-sama menyediakan layanan transportasi buat masyarakat, yang terbaik,” jelas dia.

Baca Juga: Bus Kota Solo Tempo Dulu: Punya Kenangan Naik Atmo, Nusa, Atau Surya?

Hal itu salah satunya karena BRT Trans Jateng tidak bisa menaik-turunkan penumpang di sembarang tempat. Penumpang hanya boleh naik-turun di lokasi atau halte pemberhentian bus yang telah ditentukan.



“Kan kita [BRT Trans Jateng] tidak bisa naik-turunkan penumpang di sepanjang jalan. Ada halte dan aturan yang wajib dilaksanakan. Jadi ya enggak bersaing dengan bus biasa,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya