SOLOPOS.COM - Sekjen Kementerian Hukum dan HAM, Bambang Rantam (kiri, pegang cangkul) menanam bibit jabon di pekarangan milik Rutan Wonogiri, Minggu (28/4/2013). (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)


Sekjen Kementerian Hukum dan HAM, Bambang Rantam (kiri, pegang cangkul) menanam bibit jabon di pekarangan milik Rutan Wonogiri, Minggu (28/4/2013). (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI–Demi optimalisasi ruang dan memutus rantai peredaran narkotika, rumah tahanan (rutan) kelas II B Wonogiri menjadi tempat penitipan narapidana kasus narkotika. Sebanyak 51 napi asal lembaga pemasyarakatan (LP) Cipinang, Jakarta Timur dan LP Salemba, Jakarta pusat dititipkan di rutan Wonogiri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di Rutan Wonogiri tercatat sebanyak 263 tahanan dan napi kasus beragam. Ke-51 di antaranya adalah napi titipan dari Jakarta dan seorang di antaranya adalah napi perempuan kasus pencurian.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Rutan Wonogiri, Oga Geoffanni Darmawan ditemui  Solopos.com seusai mengikuti jalan sehat dengan start di halaman rutan setempat, Minggu (28/4/2013).  Bendera start dikibaskan oleh Sekjen Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Bambang Rantam dan acara itu diikuti diantaranya oleh Muspida Wonogiri.

Lebih lanjut Oga kepada Sekjen mengatakan, berbagai usaha dikembangkan oleh warga binaan. Di antaranya beternak sapi, kolam ikan lele, bertanam dan kerajinan.  “Untuk ternak sapi, setiap Idul Adha atau hari kurban disembelih dan diganti dengan sapi kecil untuk dipelihara lagi.”

Selain jalan sehat, Sekjen berikut muspida dan masyarakat menanam bibit pohon jabon di pekarangan belakang Rutan Wonogiri.

Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha mengatakan, pelayanan yang sudah baik di rutan, baik bagi pengunjung maupun warga binaan bisa dimaksimalkan lagi.  “Dua tahun hingga tiga tahun belakangan ini lembaga pemasyarakatan menjadi isu sentral. Namun di Wonogiri tidak ada masalah sehingga pelayanan yang sudah baik perlu dimaksimalkan lagi.”

Sekjen Kemenhuk dan HAM, Bambang Rantam, mengatakan, gerakan Indonesia menanam merupakan rangkaian HUT ke-49 Bakti Pemasyarakatan.

“Di Jateng kami canangkan gerakan Indonesia Berserri [bersih, sehat, ramah lingkungan, rapi dan indah]. Gerakan ini mudah-mudahan menjadikan lingkungan kerja menjadi hijau dan meningkatkan kinerja pegawai. Lingkungan yang sehat akan memotivasi kerja.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya