SOLOPOS.COM - Kepala Rutan Kelas IIB Boyolali, Agus Imam Taufik, didampingi perwakilan Polres Boyolali dan Kodim 0724 Boyolali, Jumat (22/4/2022), memperlihatkan barang sitaan hasil razia Kamis (21/4/2022) malam. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Pihak Rumah Tahanan (Rutan)  Kelas IIB Boyolali menyatakan hingga kini belum dapat memperbolehkan kunjungan keluarga warga binaan ke rutan pada saat Lebaran nanti. Namun demikian, tersedia layanan video call gratis bagi penghuni rutan untuk berkomunkasi dengan keluarga.

Kepala Rutan Kelas IIB Boyolali, Agus Imam Taufik, saat berbincang dengan Solopos.com seusai razia gabungan warga binaan pada Kamis (21/4/2022), mengatakan tidak ada perubahan dari kondisi saat ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Sampai dengan saat ini, kami masih belum mengizinkan keluarga melakukan kunjungan secara langsung karena kondisi pandemi Covid-19,” jelasnya. Dia menambahkan pihaknya hanya sebatas melayani penitipan barang dan makanan untuk para warga binaan.

Lebih lanjut, Imam menerangkan pada hari biasa, penitipan barang dan makanan untuk warga binaan hanya dilayani sampai pukul 14.00 WIB. Namun khusus untuk Lebaran 2022 nanti, dia mengungkapkan waktu penitipan akan diperpanjang hingga sore hari.

Baca juga: Razia Gabungan di Rutan Boyolali Temukan Tali dan Paku, Buat Apa?

Namun demikian, Imam menjelaskan walaupun tidak bisa bertemu langsung dengan keluarga saat Lebaran, Rutan Kelas IIB Boyolali akan menyediakan fasilitas video call gratis yang dapat digunakan warga binaan untuk menghubungi keluarga mereka.

Menurut Imam, sekitar 60 warga binaan di Rutan Boyolali yang dinilai memenuhi syarat telah diusulkan mendapatkan remisi Lebaran 2022. “Beberapa syarat diantaranya berkelakuan baik, kemudian tidak tercatat dalam register F,” ungkap dia.

Tak Terlibat dalam Pelanggaran

Imam menjelaskan register F adalah register pelanggaran. Dia menambahkan warga binaan yang diusulkan mendapatkan remisi Lebaran 2022 adalah warga binaan yang tidak terlibat dalam pelanggaran.

Dia mengungkapkan saat ini total ada 198 warga binaan di Rutan Kelas IIB Boyolali dengan 168 warga binaan beragama Islam. “Untuk pengumuman remisi sewaktu Lebaran,” kata Imam.

Baca juga: Kisah Warga Binaan Rutan Boyolali Belajar Mengaji dari Balik Jeruji

Diberitakan, Rutan Boyolali menyelenggarakan razia gabungan bersama Polres Boyolali dan Kodim 0724/Boyolali pada Kamis (21/4/2022) malam. Razia gabungan itu melibatkan 55 personel, terdiri dari 35 anggota Rutan Kelas II Boyolali, 10 anggota Polres Boyolali, dan 10 anggota Kodim Boyolali. Ada 16 kamar yang dirazia oleh tim gabungan, terdiri dari 15 kamar warga binaan laki-laki dan satu kamar warga binaan perempuan.

Dari hasil razia gabungan itu ditemukan beberapa barang yang tidak seharusnya dibawa warga binaan tetapi ada di kamar. Setiap personel tim gabungan memeriksa sudut kamar dan badan setiap warga binaan. Bahkan, teralis ventilasi tak luput dari pemeriksaan personel gabungan. Razia gabungan tersebut berlangsung sekitar satu jam.

“Yang ditemukan pada kegiatan razia malam hari ini ada korek api, paku, dan tali-tali kecil. Untuk barang-barang seperti handphone dan narkoba tidak ditemukan di Rutan Boyolali,” ujar Kepala Rutan Boyolali, Agus Imam Taufik, saat konferensi pers seusai razia gabungan di Rutan Boyolali, Jumat (22/4/2022).

Imam mengatakan barang-barang hasil temuan selama razia gabungan itu disita. Barang-barang tersebut tidak boleh berada di dalam kamar tahanan karena dapat memunculkan gangguan keamanan dan ketertiban.

Baca juga: Semua Warga Binaan dan Petugas Rutan Boyolali Sudah Divaksin Booster

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya