SOLOPOS.COM - Warga melintas di Kompleks Rusunawa Joho, Sukoharjo, Senin (6/10/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Rusunawa Sukoharjo Joho sepi peminat. Sebanyak 211 kamar belum dihuni.

Solopos.com, SUKOHARJO—Sebanyak 211 kamar di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Kelurahan Joho, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, yang masih belum dihuni sepi peminat. Sejak dibuka pendaftaran ulang Desember lalu hingga kini baru 27 orang yang sudah mendaftarkan diri untuk menempati rusunawa.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) selaku pihak yang membangun dan mengelola rusunawa yang dibangun sejak 2007 itu sudah menyerahkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo.

Setelah selesai dibangun warga yang berminat diminta mendaftarkan diri di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD). Ratusan warga yang sudah mendaftar diperbolehan menempati dua blok rusunawa, yakni Blok A dan B.

Penghuni belum ditarik biaya sewa karena belum ada regulasi. Namun, mereka membentuk paguyuban lalu mengelola secara swadaya. Setelah pengelolaan secara resmi diserahkan kepada Pemkab Sukoharjo selanjutnya Bupati, Wardoyo Wijaya, membuat regulasi yang mengatur pengelolaan rusunawa.

Regulasi tersebut adalah Peraturan Bupati (Perbup) No. 48/2014 tentang Pedoman Pengelolaan Rusunawa. Adapun pihak pengelola adalah Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

Kabid Perumahan DPU Sukoharjo, Sarwidi, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (7/1/2015), menyampaikan ada empat dari enam blok yang ada belum dihuni.

Blok tersebut adalah Blok C dan D yang masing-masing terdiri atas 48 kamar. Dua blok lainnya adalah Blok E dan F yang masing-masing terdapat 52 kamar. Sedangkan Blok A dan Blok B yang masing-masing terdapat 48 kamar masih kosong 11 kamar. Jumlah kamar yang belum dihuni 211 unit.

Sarwidi menginformasikan sebenarnya sudah ada 300 orang yang mendaftarkan diri di DPPKAD. Setelah itu pihak DPU memverifikasi sebelum rusunawa dihuni.

“Tapi sampai sekarang hanya 27 orang yang mendaftar ulang. Kami belum tahu alasan warga tidak lekas mendaftar ulang. Rusunawa sudah siap dihuni, tapi kapan penempatannya belum dipastikan. Kami masih menunggu kebijakan bupati,” terang Sarwidi.

Dia mengklaim sudah menyosialisasikan kepada masyarakat secara maksimal. Sosialisasi tersebut melalui radio milik Pemkab, bekerja sama dengan para lurah atau kepala desa, dan para camat di Sukoharjo. Disinggung mengenai persyaratan yang harus dipenuhi calon penghuni, Sarwidi menyampaikan syaratnya adalah warga asli Sukoharjo. Hal itu ditunjukan dengan KTP dan KK. Hanya, dia tidak memerinci kategori pihak yang bisa menjadi penghuni dan biaya sewa.

Sementara itu Sekretaris Komisi II DPRD Sukoharjo, Sukardi Budi Martono, menuturkan pengelola harus terlebih dahulu memperbaiki fasilitas di rusunawa agar warga tertarik. Menurut dia bukan tidak mungkin sepinya peminat karena fasilitas belum memadai. Dia berharap Pemkab terus berupaya agar rusunawa penuh sehingga dapat menambah pendapat daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya