SOLOPOS.COM - ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Rusunawa Solo, sejak 2003 tarif sewa rusunawa di Solo tidak naik.

Solopos.com, SOLO–Selama 12 tahun atau sejak 2003 tarif sewa rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dan rumah deret belum dinaikkan. Tahun depan, Pemkot juga belum berniat menaikkan tarif hunian yang disediakan bagi warga berpenghasilan rendah tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Seperti diketahui, tarif sewa rusunawa dan rumah deret per bulan sama. Untuk lantai I dikenai sewa Rp100.000/bulan, lantai II dikenai sewa Rp90.000/bulan, lantai III dikenai sewa Rp80.000/bulan, dan lantai IV dikenai sewa Rp70.000/bulan.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rumah Sewa Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo, Toto Jayanto, mengatakan hampir 12 tahun tarif sewa rusunawa dan rumah deret di Solo belum berubah. Tarif yang saat ini digunakan merupakan tarif lama.

Toto mengatakan saat ini Solo memiliki delapan rusunawa dan dua rumah deret yang tersebar di sejumlah wilayah. Keluarga yang menempati hunian tersebut sebanyak 828 keluarga.

Menurut Toto, dalam penyediaan hunian di rusunawa dan rumah deret tidak berorientasi profit, namun berorientasi sosial. “Rusunawa dan rumah deret ini memang tidak mencari keuntungan, ini murni menyediakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah,” kata dia saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan kalau dalam hitungan normal tentu hunian yang ada di rusunawa sudah harus naik. Tetapi, pemerintah memiliki perhitungan lain karena mempertimbangkan pendapatan dan kondisi keuangan keluarga yang tinggal di hunian tersebut.

Toto menambahkan dalam tarif yang saat ini diberlakukan saja masih ada warga yang kesulitan membayar. Ada sejumlah warga yang menunggak beberapa bulan pembayaran.

Warga yang tinggal di rusunawa, kata dia, sebenarnya diberi kesempatan untuk mengumpulkan uang supaya bisa membeli rumah pribadi. Setiap warga hunian diberi motivasi tersebut, supaya bisa mandiri. Hingga kini hanya ada satu keluarga yang benar-benar memiliki rumah sendiri setelah beberapa tahun tinggal di rusunawa.

“Kalau yang pamit cuma satu orang. Tetapi, saya yakin ada banyak warga yang sudah membeli rumah dan pindah ke rumah pribadi,” ujar dia.

Penghuni Rusunawa Begalon, Eko Sarjianto, 35, berharap tarif sewa rusunawa tidak naik. Menurut dia, selain tarif sewa penghuni rusunawa juga masih membayar iuran sampah, keamanan, dan iuran lainnya.

“Kami bukannya tidak setuju, tetapi untuk saat ini sepertinya jangan dahulu. Sebagian besar kebutuhan hidup juga naik,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat (6/11/2015).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya