SOLOPOS.COM - Ilustrasi rusunawa (JIBI/Solopos/Dok.)

Jika sampai batas waktu yang ditentukan seluruh kuota yang tersedia belum terpenuhi, proses pendaftaran akan diperpanjang.

Harianjogja.com, WONOSARI—Pendaftaran calon penghuni Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Karangrejek, Wonosari, masih sepi peminat. Hingga hari ketiga pendaftaran, warga yang mendaftar masih sangat sedikit.
“Yang mendaftar baru belasan orang,” kata Kepala Bidang Perumahan, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP), Bambang Antono, kepada wartawan, Kamis (23/2/2017).

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Dia menjelaskan, rusunawa yang terdiri dari dua bangunan dengan tinggi lima lantai itu memiliki 196 kamar. Rencananya, pendaftaran calon penghuni dilakukan sampai Senin (27/2). Namun jika sampai batas waktu yang ditentukan seluruh kuota yang tersedia belum terpenuhi, proses pendaftaran akan diperpanjang. “Jika belum memenuhi kuota bisa diperpanjang pendaftarannya,” ujar mantan Kepala Bidang Cipta Karya itu.

Bambang berharap masyarakat yang belum memiliki rumah dan masuk dalam kriteria calon penghuni rusunawa dapat berpartisipasi. Sebab dari sisi tujuan pembangunan, keberadaan rusunawa disediakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya masalah perumahan. “Pada prosesnya seluruh pendaftar yang masuk akan kami seleksi sehingga pemanfaatnnya dapat tepat sasaran,” ujarnya.

Anggota DPRD Gunungkidul, Ari Siswanto, mengungkapkan agar proses pengisian rusunawa dilakukan secara selektif. Hal itu bertujuan untuk memastikan agar pemanfaatan tepat sasaran. “Untuk proses ini, kami siap mengawal. Salah satunya melalui fungsi pengawasan yang dimiliki Dewan,” kata Ari.

Menurut dia, pemanfaatan rusunawa harus segera dilakukan karena keberdaan bangunan sudah berdiri sejak lama. Bahkan desakan pemanfaatan tersebut sudah dilakukan sejak 2016. “Beberapa kali melakukan konsultasi ke Pemerintah Pusat dan pada intinya kami ingin rusunawa segera dimanfaatkan sehingga tidak jadi bangunan mangkrak,” katanya.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua Komisi C DPRD Gunungkidul, Purwanto. Menurut dia, pertimbangan untuk segera memanfaatkan mengacu pada sisi pemeliharaan. Sebab, meski belum digunakan, Pemkab telah menanggung kebutuhan listrik rusunawa. “Jumlahnya tidak sedikit dan biayanya sampai jutaan rupiah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya