RUSUNAWA BANTUL : Syarat Penghuni Memberatkan, Apa Saja?

Rusunawa Bantul masih sepi peminat

Harianjogja.com, BANTUL- Syarat menghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) khusus untuk pekerja di Desa Tamanan, Banguntapan, Bantul dinilai memberatkan. Pemeirntah terpaksa memangkas sejumlah syarat lantaran sampai saat ini ratusan petak kamar Rusunawa tak kunjung laku.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Rusunawa khusus pekerja di Tamanan, Banguntapan, Bantul memiliki 170 petak ruangan. Terdiri dari 104 kamar untuk penghuni lajang, 66 petak untuk pekerja yang telah berkeluarga serta dua petak untuk pekerja penyandang disabilitas.

Namun hingga saat ini baru 12 petak yang laku disewa pekerja. Kepala Seksi Penyelesaian Perselisihan dan Hubungan Industrial (HI) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul And Nursina Karti menyatakan banyaknya syarat yang ditetapkan pemerintah kepada penyewa Rusunawa menyebabkan rumah petak ini sepi peminat.

Rusunawa Tamanan utamanya menyasar warga pekerja baik warga Bantul yang bekerja di luar daerah, maupun warga non Bantul yang bekerja di dalam daerah ini. Namun pada brosur iklan Rusunawa, tercatat sebanyak 14 syarat yang harus dipenuhi pekerja apabila ingin menyewa dan menghuni Rusunawa. Seperti syarat Kartu Tanda Penduduk (KTP), kartu keluarga, akta nikah, surat keterangan belum memiliki rumah yang harus disahkan oleh pemerintah dari tingkat RT hingga kecamatan. Belum lagi sejumlah syarat lainnya seperti rekomendasi dari sejumlah  dinas di lingkungan Pemkab Bantul, rekomendasi dari lembaga tempat penyewa bekerja, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dan masih banyak lagi.

“Kalau syaratnya sebegini banyak agak repot, tentu sulit bagi penghuni untuk memenuhi,” kata And Nursina Karti, Selasa (29/8/2017).