SOLOPOS.COM - Puluhan suporter saat pertandingan Persib Vs Persija di Stadion Manahan Solo terlibat rusuh, Minggu (5/11/2016). (SoloposTV)

Rusuh suporter, orang tua korban penganiayaan saat rusuh di Manahan berniat lapor ke polisi.

Solopos.com, SOLO — Orang tua korban penganiayaan suporter saat pertandingan Persija Jakarta melawan Persib Bandung, Sabtu (5/11/2016), memastikan akan melaporkan kasus tersebut ke Polresta Solo.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kondisi kedua korban masih kritis dan belum sadarkan diri di ruang intensive care unit (ICU) RS Brayat Minulya, Gilingan, Banjarsari, Senin (7/11/2016). Kedua korban yakni  Ridwan Maulana, 22, warga Dukuh Sekaran RT 001/RW 001, Desa Banaran, Delanggu, Klaten, dan Albait Mohamad Naufal, 20, warga Kabupaten Tangerang. Baca juga: Di Solo Persib Vs. Persija, 7 Jakmania Terluka

Orang tua Ridwan, Dadio Prayitno, mengatakan anaknya berangkat ke Solo menonton pertandingan Persija melawan Persib bersama belasan temannya dari desa. Mereka berangkat dari rumah sekitar pukul 16.00 WIB.

“Dia [Ridwan] berada di tribune selatan saat pertandingan Persija melawan Persib. Saya tidak menduga anak pertama saya menjadi korban penganiayaan suporter,” ujar Dadio saat ditemui Solopos.com di RS Brayat Minulya, Senin.

Dadio mengatakan Ridwan saat berada di stadion tidak mengenakan atribut Persib atau Persija meski dia sebenarnya pendukung klub Persija Jakarta. Dadio mengetahui adanya kerusuhan antarsuporter di tribune selatan stadion dari tayangan televisi.

“Saya melihat dari televisi ada seorang soporter dalam kondisi terluka diamankan polisi dari tribune selatan. Ternyata orang yang terluka parah itu dia [Ridwan],” kata dia.

Ia mengetahui anaknya dirawat di RS Brayat Minulya dari pesan singkat yang dikirim temannya di ponsel milik Ridwan yang tertinggal di rumah. Hasil pemeriksaan dokter, kondisi Ridwan luka parah di kepala bagian belakang dan patah tulang kaki kiri.

“Dia [Ridwan] dilucuti bajunya serta semua barang miliknya seperti dompet dan tas diambil suporter. Pengakuan dari saksi mata di lokasi kejadian Ridwan sempat dilempar dari tribune,” kata dia.

Dadio meminta polisi segera menangkap pelaku penganiayaan anaknya. Keluarganya dalam waktu dekat akan melaporkan kasus penganiayaan itu ke Polresta Solo.

“Kami diberikan uang tali asih oleh panpel Persija vs. Persib senilai Rp7 juta untuk tiga orang korban luka penganiayaan suporter,” kata dia.

Hal senada diungkapkan orang tua Naufal, Muhammad Fatikhin. Dia mengatakan anaknya ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di tribune selatan saat semua suporter sudah pulang.

Ia mendapatkan informasi anaknya menjadi korban kerusuhan suporter melalui status media sosial (medsos) Instagram milik teman Naufal.

“Naufal mengalami luka parah di kepala bagian belakang dan tangan kiri patah tulang. Saya akan melaporkan kasus itu ke Polresta Solo,” kata dia kepada Solopos.com di rumah sakit.

Muhammad Fatikhin mengatakan anaknya sebenarnya suporter klub Persita Tangerang yang sedang mendukung Persija. “Kami sangat menyayangkan panpel tidak sigap menangani kerusuhan di stadion,” kata dia.

Kepala Bagian Humas dan Marketing RS Brayat Minulya, Brigitta Adventa, mengatakan Naufal masih kritis. “Kami masih merawat dua korban kerusuhan suporter yang kritis di rumah sakit. Kedua pasien di rawat di ICU,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya