SOLOPOS.COM - Rusuh penonton saat laga Persis Solo Vs Martapura FC di Stadion Manahan, Solo, Rabu (22/10/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Laga Babak Delapan Besar Divisi Utama Liga Indonesia antara Persis Solo dan Martapura FC di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (22/10/2014), dinodai kerusuhan. Kubu Persis menuding ketidaktegasan wasit Ahmadi Jafri dalam memimpin pertandingan sebagai pemicu kerusuhan.

Seperti diberitakan Solopos.com, kerusuhan terjadi saat Laskar Sambernyawa—julukan Persis Solo—telah berhasil menyamakan kedudukan 1-1 atas Martapura FC pada menit ke-60. Namun angka imbang itu memang tak bakak mampu membuat Persis aman dalam perjalanan selanjutnya. Pasalnya, dengan hasil imbang pada laga itu, peluang Persis untuk lolos ISL semakin menipis.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Nyatanya, kepemimpinan wasit Ahmadi Jafri yang dinilai tak memuaskanlah yang dituding sebagai biang kerusuhan. Suporter Persis Solo menyerang wasit itu sehingga polisi terpaksa turun ke lapangan untuk menghalau penonton yang nekat mengejar-ngejar wasit. Selanjutnya, para suporter tuan rumah balik menyerang aparat negara penjaga keamanan itu.

Rusuh! Satu unit sepeda motor polisi dibakar, sejumlah kendaraan roda empat juga—termasuk bus yang ditumpangi pemain Persis Solo dan mobil Manajer Persis, Totok Supriyanto. Gara-gara situasi Stadion Manahan Solo dinilai tak lagi kondusif itulah, pertandingan dihentikan tiga menit sebelum babak II berakhir.

Belakangan terungkap, bentrokan itu juga menyebablan salah seorang penonton yang mengenakan kaus Persis Solo tewas.

Diamini Manajer Persis
Tak beda dengan penonton perusuh, Manajer Persis Totok Supriyanto juga mengamini kerusuhan di Stadion Manahan saat laga Persis vs Martapura FC itu terjadi akibat ketidakpuasan suporter terhadap kepemimpinan wasit Ahmad Jafri. Seperti penonton perusuh, ia menuding wasit beberapa kali membuat keputusan yang merugikan timnya dan memicu amarah para suporter.

“Saya tak bisa berkata apa-apa. Ini seperti sebuah klimaks kekecewaan suporter. Mereka sudah lama melihat Persis dicurangi wasit. Kini, kemarahan ini meluap dan dilepaskan oleh mereka,” ujar Totok.

Itulah pasalnya, Totok menganggap wajar pendukung Persis marah kepada Ahmad Jafri. Terlebih lagi, paparnya membuka catatan, selama memimpin laga, Ahmad Jafri belum pernah memberikan kekalahan bagi Martapura.

Sebelum memimpin laga krusial dengan Persis, Ahmad Jafri tercatat menjadi pengadil saat Martapura melakoni laga krusial di babak 16 Besar kontra tuan rumah Persigubin Gunung Bintang, Papua, 24 September lalu. Saat itu, Martapura yang butuh tambahan satu poin untuk lolos ke Delapan Besar, berhasil menahan Persigubin dengan skor 1-1.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya