SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Haji Lulung berang menanggapi pernyataan kepolisian yang menyebut preman Tanah Abang terlihat dalam kerusuhan Jakarta 22 Mei lalu.

Tokoh Masyarakat Tanah Abang Abraham Lunggana alias Haji Lulung kecewa dengan pernyataan pihak kepolisian yang menyatakan preman Tanah Abang dibayar Rp300.000 terlibat dalam kerusuhan di kawasan Tanah Abang Selasa -Rabu (21-22/5/2019) lalu. 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Haji Lulung tegas membantah bahwa tidak ada warga Tanah Abang yang ikut dalam kerusuhan 22 Mei lalu. Sebelumnya, kepolisian menyebut sebagian perusuh  22 Mei merupakan preman Tanah Abang yang dibayar Rp 300.000.

“Saya menyesali itu, jangan terlalu cepat mengumumkan ada preman Tanah Abang di situ, kan kita juga membantu jagain Tanah Abang, kok muncul ada preman Tanah Abang yang dibayar,” kata Haji Lulung saat dihubungi wartawan, Jumat (24/5/2019) sebagaimana dikutip Suara.com.

Mantan wakil ketua DPRD DKI itu menyebut tokoh masyarakat di Tanah Abang sudah menginstruksikan seluruh warga Tanah Abang khususnya preman di sana untuk tidak ikut aksi demo tolak hasil Pilpres jauh sebelum aksi digelar.

“Nah saya katakan [ke orang Tanah Abang] Pak Prabowo sudah menentukan ke MK, berarti kalian tidak boleh ikut aksi! Artinya tidak boleh ikut aksi, karena sudah tidak ada isu,” tegas Haji Lulung.

Klarifikasi

Setelah kejadian itu, politisi PAN ini langsung berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengklarifikasi keberadaan preman Tanah Abang yang dibayar dalam kerusuhan 22 Mei.

“Semalam saya dan RW kumpul sama Kapolres, enggak ada tuh preman Tanah Abang, enggak ada, orang tokoh-tokohnya pada bantu. Tolong dihormati juga kami para tokoh ikut bantu,” tutup Haji Lulung.

Sebelumnya Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa sebagian dari perusuh itu berasal dari preman Tanah Abang.

“[Asal perusuh] Jawa barat, Banten, baru sisanya itu betul preman Tanah Abang. Preman tanah Abang ya, dibayar. Rp 300 ribu perhari, sekali datang, dikasih duit,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019) kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya