SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Memotret, semua orang tentunya bisa. Hanya bagaimana caranya jika memotret tanpa menggunakan jari tangan?

Itulah yang dilakukan Rusidah, 44, Warga asli Desa Botorejo, Kecamatan Bayan, Purworejo. Meski memiliki cacat, tidak memiliki telapak dan jari tangan, Rusidah mampu menjadi seorang fotografer.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rusidah memmulai belajar fotografi pada usia 23 tahun ketika mengikuti Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (RSBD) Soeharso, Surakarta.

Lembaga tersebut memberinya pilihan untuk mengembangkan keterampilan di luar kemampuan menjahit yang sebelumnya dimiliki. “Saya memilih belajar fotografi karena fotografer itu pandangannya luas,” ujarnya di sela-sela konferensi media Canon PhotoMarathon 2011, Rabu (14/9).

Meski dilatih menggunakan kamera manual, kini kemampuan mengolah objek lewat kamera digital bisa diacungi jempol. Tanpa jari-jari, ia tetap lincah memencet tombol menu kamera digital ia mengaku belajar kamera digital satu tahun terakhir.

Mengenai pilihan kariernya, ibu satu anak ini mengaku menikmati profesi fotografer. Untuk menyambung hidupnya, ia sempat menjadi juru foto keliling dengan kamera pinjaman. Kini ia mengaku lebih mandiri dengan kamera DSLR sumbangan dari PT Datasrip. “Pertama kali motret kesenian ndolalak di Purworejo, saat itu sekali order satu album Rp35.000,” katanya.
 
Saat ini, bersama sang suami yang berjualan es putar, Rusidah mengontrak rumah di  Purworejo, yang sekaligus dilengkapi beberapa peralatan foto dan menjadi studio mini. Beberapa kali Rusidah menerima bantuan peralatan fotografi, meski sempat terpinggirkan akibat kemajuan teknologi fotografi yang demikian cepat, Rusidah mengaku percaya diri dan berani belajar hal baru.

Kini, selain membuka studio mini di kontrakannya, Rusidah juga menerima tawaran foto acara-acara keluarga seperti pernikahan, sunatan, acara pemerintahan, dan acara-acara budaya di kampungnya. Mengenai tarif, ia mematok Rp150.000 untuk satu album berisi kurang lebih 40 foto.

Selain itu, Rusidah menerima order pas foto atau foto panggilan dengan harga Rp6.000 sekali jepretan. Sebelum mendapat bantuan alat pencetak foto dari Canon Datascrip, Rusidah bisa mencetak jepretannya di studio foto terdekat. “Sekarang saya lebih mudah karena sudah punya alat cetak sendiri bantuan Canon,” ujarnya.(Wartawan Harian Jogja/Pamuji Tri Nastiti)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya