SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum mengungkapkan hasil investigasi atas kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Jawa Barat. Namun, pihak Rusia telah mempublikasikan sejumlah hasil analisis, pada insiden yang menewaskan 45 orang itu. Andrei Kuropyatnikov, Direktur Morsvyazsputni, perusahaan telekomunikasi negara Rusia, mengungkapkan fakta baru dari musibah tersebut.

Kuropyantnikov mengatakan, pesawat yang menghantam Gunung Salak tersebut hanya dilengkapi satu pemancar sinyal darurat. Padahal, sesuai aturan standar internasional, pesawat penumpang harus memiliki dua pemancar sinyal yang memonitor sinyal bahaya darurat, yakni Copas-Sarsat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kuropyatnikov menambahkan, sistem pesawat dinilai gagal memberikan peringatan kepada kru secara tepat waktu, sehingga Sukhoi menabrak gunung dengan selisih waktu delapan detik, setelah alarm aktif. [vivanews/rda/bet-mg]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya