SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Moskow–Ketegangan antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) terus meningkat. Pemerintah Rusia pun akan mengirimkan tim pakar ke Korsel.

Tim tersebut akan mempelajari hasil penyelidikan tim multinasional atas tenggelamnya kapal perang Korsel, Cheonan yang diduga akibat serangan torpedo Korut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Presiden Rusia, berdasarkan proposal dari pemimpin Republik Korea (Korsel), telah memutuskan untuk mengirimkan ke negeri itu sekelompok pakar Rusia berkualifikasi tinggi untuk mempelajari secara detail hasil-hasil investigasi dan bukti yang dikumpulkan,” demikian pernyataan Kremlin seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (27/5).

Diimbuhkan Kremlin, Presiden Dmitry Medvedev menganggap sangat penting untuk menemukan alasan tepat atas tenggelamnya kapal dan mengungkapkan dengan akurat siapa yang bertanggung jawab atas kejadian itu.

“Setelah itu dilakukan, langkah-langkah yang dinilai perlu oleh komunitas internasional harus diambil,” demikian pernyataan Kremlin. Presiden Medvedev juga kembali menyerukan semua pihak untuk menahan diri guna mencegah meningkatnya ketegangan.

Menurut hasil tim investigasi multinasional pekan lalu, kapal selam Korut telah menembakkan torpedo ke kapal Cheonan pada 26 Maret lalu. Akibatnya, kapal perang Korsel itu terbelah dua dan tenggelam. Sebanyak 46 pelaut Korsel tewas dalam peristiwa itu.

Pemerintah Korut berang dengan tudingan itu. Korut membantah telah menyerang Cheonan. Korut bahkan menuding Korsel telah merekayasa bukti untuk memancing perang. Negeri komunis itu pun memutuskan untuk membekukan hubungan dengan Korsel dan membatalkan perjanjian non-agresi dengan Korsel.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya