SOLOPOS.COM - Ilustrasi tentara AS (freepik.com)

Solopos.com, BENGALURU — Inggris sedang mempertimbangkan untuk mengerahkan ratusan tentara ke kawasan Eropa Timur dalam menghadapi kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina.

Seperti dilansir Antara dari The Telegraph, Rabu (26/1/2022), sumber-sumber pemerintah Inggris mengonfirmasi bahwa diskusi yang sangat berkembang sedang berlangsung setelah laporan muncul dari Washington bahwa Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sedang membahas upaya memperkuat kehadiran militer mereka di Eropa sisi timur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengumuman diperkirakan akan disampaikan paling cepat pada Kamis (27/1/2022) tentang pengerahan baru kelompok-kelompok kecil pasukan dari negara-negara NATO.

Seperti diberitakan Xinhua,  Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) pada Senin (24/1/2022) mengumumkan bahwa sekitar 8.500 tentara AS telah disiagakan untuk kemungkinan pengerahan seiring meningkatnya ketegangan di perbatasan Rusia-Ukraina.

Baca Juga:  Cerita 3,5 Jam Menyelamatkan Mykola, WNA Ukraina Tersesat di Merbabu

Namun, sejauh ini belum ada keputusan tentang pengerahan resmi pasukan AS yang disiagakan itu.

Juru bicara Departemen Pertahanan AS John Kirby mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa penempatan pasukan AS dalam keadaan siaga tingkat tinggi adalah demi memastikan AS akan siap merespons sebuah kemungkinan keputusan NATO untuk pengerahan 40.000 tentara.

Pengerahan pasukan AS itu merupakan tindakan secara multinasional yang dikenal sebagai NATO Response Force (NRF), yang dapat memberi dukungan dalam waktu singkat.

Kirby mengatakan bahwa perintah untuk menyiagakan pasukan tersebut, yang datang dari Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin atas arahan Presiden Joe Biden, adalah tentang “membuktikan betapa seriusnya Amerika Serikat melaksanakan komitmen untuk NATO” dan komitmen pertahanan kolektif aliansi itu.

“Seluruhnya, jumlah pasukan yang ditempatkan menteri pertahanan dalam siaga tinggi mencapai sekitar 8.500 personel,” ujar Kirby.

Baca Juga: Situasi Ukraina Memanas, AS Larang Warganya Berkunjung ke Rusia

??Sementara itu, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kiev mendesak para warga negara AS di Ukraina untuk segera pergi keluar dari negara itu. Kedubes AS beralasan bahwa situasi keamanan di Ukraina tidak menentu karena ada peningkatan kemungkinan bahwa Rusia akan melakukan aksi militer.

“Keadaan keamanan di Ukraina bisa memburuk dalam waktu singkat,” kata kedutaan di lamannya sepert dilansir Antaranews.

Di Washington, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Kedubes AS di Kiev akan tetap buka. Namun, ia menambahkan bahwa para warga Amerika yang berada di negara bekas Soviet itu perlu mempertimbangkan untuk segera pergi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya