SOLOPOS.COM - Truk melintas di ruas jalur evakuasi erupsi Gunung Merapi di depan Pesanggrahan PB X, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Jumat (6/11/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Kondisi sejumlah ruas jalur evakuasi di wilayah lereng Gunung Merapi masih mengalami kerusakan parah di saat status Merapi meningkat dari waspada ke siaga. Kerusakan parah terutama pada jalur evakuasi yang berada di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang.

Sebagai informasi, daerah yang rawan terhadap bahaya erupsi Gunung Merapi di Klaten tersebar di tiga desa wilayah Kecamatan Kemalang yakni Desa Balerante, Desa Sidorejo, serta Desa Tegalmulyo. Dari ketiga desa itu, ada jalur-jalur evakuasi yang mengarah ke selter pengungsian akhir.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasarkan pantauan, kerusakan jalur evakuasi seperti yang terjadi di sepanjang jalan wilayah Desa Sidorejo. Sejumlah jalan mengalami kerusakan dan belakangan mulai ditambal. Kerusakan parah terutama terjadi di depan Pesanggrahan Paku Buwono (PB) X kawasan Deles Indah. Nyaris hanya tersisa batu dan pasir disepanjang ruas jalan beraspal yang terjal.

Kerusakan parah itu diperkirakan sekitar 1 km. Ruas jalan itu menjadi salah satu penghubung perkampungan di kawasan rawan bencana (KRB) III Desa Sidorejo hingga ke kantor desa serta tempat pengungsian sementara yang disiapkan di GOR Kalimosodo, Desa Sidorejo.

Salah satu warga Dukuh Mbangan, Desa Sidorejo, Sukiman, mengatakan kerusakan parah terutama terjadi sejak setahun terakhir. Warga secara swadaya sudah pernah melakukan pengecoran pada bahu jalan tersebut. Namun, bahu jalan kini sudah rusak lantaran banyaknya truk galian C yang kerap melintas ke ruas jalan itu.

“Akhirnya jalan itu tidak digunakan sebagai jalur evakuasi karena membahayakan. Warga memetakan jalur evakuasi lewat jalan lain [tengah perkampungan hingga menuju ke tempat pengungsian sementara],” jelas Sukiman saat ditemui Solopos.com di Dukuh Mbangan, Senin (9/11/2020).

Cegah Klaster Covid-19 Di Pengungsian, Seluruh Pengungsi Di Klaten Bakal Jalani Tes Swab

Tempat Pengungsian Akhir

Sementara itu, kerusakan parah juga terjadi di ruas jalur evakuasi yang ada di wilayah Desa Bawukan, Kecamatan Kemalang. Ruas jalan itu menghubungkan Desa Balerante hingga ke tempat pengungsian akhir yang berada di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan.

Sementara, ruas jalur evakuasi yang menghubungkan perkampungan terdekat dengan puncak Merapi di Balerante hingga tempat pengungsian sementara sudah mulus. Belum lama ini, ruas jalur evakuasi dari perkampungan hingga ke tempat pengungsian sementara di kantor desa diaspal menggunakan dana desa.

Di sisi barat, jalur evakuasi mengalami kerusakan parah terjadi di ruas jalan wilayah Desa Tlogowatu serta Desa Tangkil, Kecamatan Kemalang. Ruas jalan itu menjadi jalur evakuasi utama warga dari Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang menuju tempat pengungsian akhir di Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko.

Lantaran masih ada ruas jalur evakuasi utama yang rusak, warga dari wilayah Tegalmulyo memetakan ruas jalur evakuasi alternatif melewati perkampungan.
Kabid Bina Marga DPUPR Klaten, Suryanta, menjelaskan perbaikan ruas jalur evakuasi tahun ini dilakukan pada sisi tengah yang berada di Desa Sidorejo.

Namun, proses perbaikan bersifat pemeliharaan jalan atau penambalan ruas-ruas jalan yang rusak. Proses perbaikan menggunakan anggaran APBD Klaten dengan pagu anggaran sekitar Rp500 juta.

“Proses perbaikan masih terus berlangsung dan kami targetkan selama dalam satu pekan hingga 10 hari mendatang,” kata Suryanta.

Suryanta menjelaskan proses perbaikan tersebut belum bisa menyasar ke wilayah Pesanggrahan yang mengalami kerusakan parah. “Karena memang volume yang didapat sekitar itu,” kata Suryanta.

Haul Habib Ali Di Pasar Kliwon Solo Ditiadakan Karena Pandemi Covid-19?

Perbaikan Jalan

Sementara itu, di jalur evakuasi sisi timur atau yang menuju ke wilayah Tegalmulyo tahun ini juga ada proses perbaikan jalan. Perbaikan jalan yang bersifat peningkatan itu memanfaatkan bantuan keuangan provinsi senilai Rp14 miliar dan ditargetkan bisa menyasar sepanjang 5 km ruas jalan yang rusak.

“Saat ini baru proses lelang. Mudah-mudahan lelang bisa cepat selesai dan kegiatan peningkatan jalan bisa segera dilakukan,” jelas Suryanta.

Terkait ruas jalur evakuasi di sisi barat atau yang menghubungkan ke Desa Balerante, Suryanta mengatakan sudah ada proses perbaikan jalan tahun lalu seperti di ruas jalan Kepurun-Panggang serta Ngemplakseneng-Panggang. “Memang masih ada ruas jalan yang rusak karena tahun ini anggaran yang ada hanya pemeliharaan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya