SOLOPOS.COM - Pesanggrahan Langenharjo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo mulai dibongkar seiring dimulainya revitalisasi pada bangunan cagar budaya tersebut. Foto diambil Jumat (31/7/2020). (Solopos/Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Pesanggrahan Langenharjo di Desa Langenharjo, Grogol, Sukoharjo, yang saat ini kondisinya rusak parah dulu merupakan salah satu tempat rekreasi bagi keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Pesanggrahan Langenharjo dianggap tempat sakral karena juga digunakan untuk meditasi Raja Keraton Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengageng Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat GKR Sekar Kencono yang merupakan putri Paku Buwono XII mengatakan pembangunan Pesanggrahan Langenharjo dimulai pada masa pemerintahan Paku Buwono IX (1861-1893), tepatnya pada tahun 1870 Masehi.

Hendak Disembelih, Sapi Kurban Di Sangkrah Solo Kabur dan Nyemplung Kali Jenes

Ekspedisi Mudik 2024

Pesanggrahan ini lantas selesai dibangun pada era kepemimpinan Sri Susuhunan Paku Buwono X (1893-1939), yakni tanggal 15 Juli 1931. Data ini didapat dari keterangan yang tercantum di Pesanggrahan Langenharjo di mana di situ tertulis “PB X 15-7-1931”.

"Bangunan ini punya sejarah yang tinggi. Terutama bagi Keraton Surakarta dan masyarakat Solo sekitarnya," kata dia kepada Solopos.com, Jumat (31/7/2020).

Namun kondisi Pesanggrahan Langenharjo sangat memprihatinkan. Beberapa lokasi di Pesanggrahan Langenharjo rusak dan butuh perbaikan.

Rekor Tertinggi! Positif Covid-19 Sukoharjo Sehari Tambah 33 Kasus

Menurutnya, revitalisasi dibutuhkan secara menyeluruh terhadap kawasan Pesanggrahan Langenharjo. Sebab, bangunan di Pesanggrahan Langenharjo terakhir direvitalisasi pada 20 tahun silam, sehingga saat ini kondisinya mangkrak dan banyak yang rusak.

Menilik sejarah, Pesanggrahan Langenharjo merupakan situs kawasan kerajaan yang dibangun sejak PB IX. Kawasan ini difungsikan sebagai kawasan rekreasi keluarga Keraton Solo.

Pemandian Air Hangat

Fungsi dari kawasan yang terletak di pinggiran Sungai Bengawan Solo itu juga didapatkan dari arti kata “langenharjo”. Ini dimaknai sebagai perasaan nyaman dan damai sementara “pesanggrahan” sendiri berarti tempat peristirahatan.

Lokasi ini menjadi tempat beristirahat PB IX setelah berenang mencari ikan di Sungai Bengawan Solo.

Fungsi sebagai lokasi peristirahatan juga semakin lengkap dengan adanya sumber mata air panas yang terletak di belakang bangunan Pesanggrahan Langenharjo, yakni pemandian air hangat Langenharjo.

Olahan Daging Kurban: Saatnya Mencoba Bikin Gultik, Kuliner Khas Sukoharjo

"Di tempat ini [Pesanggrahan Langenharjo] sering digunakan berbagai acara Keraton. Jadi di sini disebut juga sebagai Keraton mini," katanya.

Sejarawan sekaligus Founder Solo Societeit, Heri Priyatmoko sebelumnya kepada Solopos.com, menjelaskan secara terminologi, sanggrahan atau pesanggrahan diartikan sebagai rumah di luar istana kerajaan untuk istirahat atau rekreasi raja maupun bangsawan.

Sayang Pesanggrahan Langenharjo yang melegenda itu kini kondisinya rusak parah.

Head to Head EA Vs Joswi di Pilkada Sukoharjo, Bagaimana Tim Pemenangan Mereka?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya