SOLOPOS.COM - Pembangunan jembatan penghubung Desa Kismoyoso dengan Desa Pandeyan di Ngemplak, Boyolali beberapa waktu lalu. Jembatan tersebut dibangun setelah sebelumnya diusulkan cukup lama sampai akhirnya terealiasi pada 2022. (Istimewa)

Solopos.com Stories

Solopos.com, BOYOLALI –  Jembatan sasak sebagai penghubung antar wilayah tak hanya di wilayah Mojolaban Sukoharjo yang menghubungkan dengan Kota Solo, melainkan juga di Boyolali.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Jembatan sasak yang menghubungkan Desa Pandeyan dan Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali sempat hanyut terbawa banjir pada Rabu (6/4/2022).

Jembatan tersebut pada 2022 ini akan dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali dengan anggaran sebesar Rp1.472.628.000.

Kepala Desa (Kades) Kismoyoso, Siyamto, mengatakan pengusulan terkait jembatan penghubung dua desa tersebut sebenarnya telah sejak lama.

Siyamto menceritakan tentang sejarah jembatan sasak yang menghubungkan Desa Kismoyoso dan Pandeyan tersebut berawal dari keinginan warga yang ingin memiliki akses lebih cepat untuk ke jalan utama.

Baca juga: Sejarah Kawasan Jembatan Sasak Sukoharjo, Bekas Dermaga Tersibuk Era Mataram

“Pengusulan itu sudah sekitar empat periode lurah, jadi sudah diajukan lama tapi kami tidak jemu-jemu mengajukan sampai terealisasi,” ungkapnya saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Selasa (18/10/2022).

Lalu Siyamto menceritakan pada akhir 2019 ada ajuan untuk pembangunan jembatan kemudian pada 2020 ada konfirmasi terkait pembangunan jembatan antaranya Pemdes dengan kecamatan dan kabupaten.

Setelah mendapat titik terang, Pemdes Kismoyoso dan warga pun berinisiatif untuk membuat jembatan. Tak hanya warga Kismoyoso, warga Pandeyan juga ikut membuat jembatan. Mereka akhirnya mulai membuat jembatan sasak pada Juli 2020.

“Kami bentuk jembatan sasak dari kayu bambu. Jadi Juli [2020] proses, kemudian Agustus 20220 jadi. Awalnya kami minta lebarnya dua meter, tapi karena antusiasme warga minta dibuat tiga meter dengan panjang sekitar 15 meter,” tutur Siyamto.

Selain membuat jembatan, Siyamto juga mengatakan warga juga membuka akses jalan menuju jembatan.

Baca juga: Dilema Jembatan Sasak Sukoharjo-Solo: Tidak Direkomendasikan tapi Dibutuhkan

Namun, selang tiga bulan dibangun, jembatan sasak dari bambu tersebut rusak. Kemudian, warga gotong royong kembali untuk membangun jembatan sasak lagi.

“Banyak warga yang antusias, mereka yang punya kayu besar itu ditebang, disrekelke [digergaji] kemudian dijadikan papan. Jadi warga mengikhlaskan itu untuk dijadikan jembatan sasak,” kata dia.

Akan tetapi, jembatan sasak penghubus Tambas, Kismoyoso dengan Jaten, Pandeyan terseret arus banjir pada April 2022.

Akan tetapi, usulan masyarakat ke Pemkab terkait pembangunan jembatan pada akhirnya berbuah manis pada 2022 ini karena telah ada anggaran dari Pemkab untuk membangun jembatan yang melintang di atas Kali Kijing, Ngemplak, Boyolali.

Lebih lanjut, Siyamto menceritakan setahun sebelumnya, Pemerintah Desa (Pemdes) Kismoyoso juga telah diundang ke Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali untuk mendiskusikan pembangunan jembatan.

Baca juga: Jembatan Sasak Sukoharjo Rusak Diterjang Hujan, Perbaikan Tunggu Air Surut

Normalisasi Kali Kijing

Tak hanya mendapatkan anggaran untuk pembangunan jembatan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo juga membantu normalisasi sungai sepanjang 1,5 kilometer di area Kismoyoso agar banjir serupa bisa berkurang bahkan bisa hilang.

“Ini beberapa hari kemarin sempat hujan deras, setelah normalisasi sungai alhamdulillah tidak hujan. Ini kami ajukan 400 meter lagi untuk normalisasi,” kata dia.

Siyamto menuturkan pembangunan jembatan antara Tambas, Kismoyoso dengan Jaten, Pandeyan memang sangat urgen. Ia mengatakan manfaatnya akan luar biasa jika jembatan tersebut akan terbangun.

“Manfaatnya akan luar biasa. Katakanlah sektor timur sampai Embung Giriroto nanti pasti lewatnya bisa jembatan baru ini karena lebih cepat. Kalau lewat jalur utama kan harus melingkar. Selain itu, kalau [jembatan] itu jadi akan bisa langsung tembus ke pusat perekonomian di Ngemplak,” jelasnya.



Baca juga: Pembangunan Jembatan Sasak Ketiga di Plumbon Sukoharjo Berlanjut

Selain itu, ia mengatakan jembatan baru nanti juga diprediksi akan mengurangi kepadatan di jalur utama. Tak hanya itu, anak-anak sekolah bisa lebih cepat jika melewati jembatan baru Kismoyoso – Pandeyan nantinya.

Siyamto mengatakan jarak tempuh dari Kismoyoso ke Pandeyan nantinya jika ada jembatan akan lebih cepat dua kali lipat dibanding jarak tempuh biasanya.

“Selain itu, jalur utama itu kalau pagi macet cet. Di samping itu ada truk-truk pasir dari Purwodadi. Jadi itu cukup berbahaya untuk masyarakat,” jelasnya.

Ia juga memperkirakan dengan adanya jembatan yang dibangun Pemkab Boyolali nantinya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Hal tersebut karena awalnya area jembatan tidak ada orang, maka akan dilewati oleh banyak orang.

“Karenan nanti pastinya jalan jadi ramai, maka akan ada toko-toko berdiri. Untuk lebih meyakinkan, waktu kemarin dibangun jembatan sasak saja harga tanah di sekitarnya sudah naik. Padahal sebelumnya enggak payu [laku],” kata dia.

Baca juga: DPUPR Solo: Konstruksi Jembatan Sasak Beton-Gadingan Sangat Jauh dari Layak

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Boyolali, Ahmad Gojali, membenarkan pembangunan jembatan dimulai pada tahun ini.

Ia menjelaskan pengerjaan jembatan telah dimulai pada 24 Agustus – 11 Desember 2022 dengan total anggaran Rp1.472.628.000 dengan panjang jembatan 16,8 meter dan lebar 5,4 meter.

“Konstruksi jembatan komposit dengan lima gelagar IWF (wide flange) ditambah oprit [penghubung jembatan dengan tanah] jalan sebelah utara dengan beton sepanjang 12 meter dan lebar 4,6 meter. Oprit jalan sebelah selatan juga sama,” jelas Gojali.

Ia mengatakan jembatan tersebut memang urgen dibangun karena jembatan darurat yang dibangun swadaya oleh masyarakat telah hanyut. Kemudian, lanjut Gojali, jembatan tersebut juga digunakan anak sekolah dan warga.

Baca juga: Muncul Jembatan Sasak Ketiga di Plumbon Sukoharjo, Proses Dibangun Jumat Ini

“Jembatan tersebut merupakan akses jalan terpendek ke sekolah atau ke tempat kerja. Harapannya dengan dibukanya akses jalan berupa jembatan yang menghubungan Desa Kismoyoso dengan Pandeyan dapat mendorong kegiatan ekonomi masyarakat,” kata Gojali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya