SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta– Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (1/6) ditutup melemah 40 poin (0,43%) menjadi 9.210/9.225 dibandingkan kemarin di level 9.170/9.180 per dolar AS.

Zulfirman Basir, periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures mengatakan, pelemahan rupiah hari ini dipicu salah satunya oleh berita buruk dari Eropa. Senin malam, ECB (European Central Bank) memperingatkan bahwa perbankan zona euro akan menghadapi kredit macet ‘gelombang kedua’ senilai 195 miliar euro dalam 18 bulan mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Hal itu terungkap dalam Financial Stability Report -nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (1/6).

Karena itu, dolar AS menguat tajam terhadap euro ke level US$1,2117 dari penutupan kemarin di level US$1,2307. Jika melihat penguatan dolar AS, seharusnya rupiah melemah lebih jauh. “Tapi, BI mungkin intervensi di pasar sehingga rupiah tidak terlalu melemah,” timpalnya.

Apalagi, di sisi lain, pada saat pasar Asia dibuka, pelaku pasar disuguhkan dengan data The Purchasing Managers’ Index (PMI) sektor manufaktur di China yang negatif baik versi pemerintah maupun versi HSBC.

Indeks manufaktur versi pemerintah China turun dari 53,9 dari sebelumnya 55,7. Padahal diekspektasikan indeks ini berada di level 54,0. Begitu juga dengan data HSBC. Sektor manufaktur China turun 52,7 dari sebelumnya 55,2. “Ini berita negatif bagi pasar,” timpalnya.

inilah/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya