SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin pagi (6/12), stabil seperti penutupan akhir pekan lalu yang mencapai Rp 9.008-Rp 9.018 per dolar, karena pelaku hati-hati masuk ke pasar.

Direktur Currency Management Group, Farial Anwar di Jakarta, Senin mengatakan, pelaku pasar masih khawatir untuk membeli rupiah meski pasar eksternal cenderung positif.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Pelaku pasar khususnya asing masih khawatir untuk membeli rupiah akibat krisis keuangan di Irlandia yang masih menekan pasar, kata Farial Anwar.

Pergerakan rupiah, lanjut dia,  kemungkinan tertahan oleh intervensi Bank Indonesia (BI) agar mata uang Indonesia itu tidak berada dibawah level Rp9.000 per dolar.

Faktor positif eksternal yang makin kuat  diperkirakan akan dapat memicu rupiah menguat hingga menembus level Rp9.000 per dolar,  ujarnya.

Rupiah, menurut Farial , juga mendapat dukungan positif dari stabilnya suku bunga acuan (BI Rate) Bank Indonesia yang masih mencapai 6,5 persen selama 17 bulan. Faktor-faktor positif itu masih belum mendorong pelaku pasar aktif membeli rupiah.

Ia mengatakan, peluang rupiah untuk naik masih ada asalkan pelaku pasar memasuki pasar melakukan pembelian terhadap rupiah. “Kami optimis rupiah masih berpeluang untuk naik,” ujarnya.

Menurut dia, rupiah juga mendapat sentimen positif dari membaiknya indeks harga saham gabungan (IHSG) yang mencapai 3.720 poin lebih yang berpeluang untuk mencapai rekor baru 3.800.

“Apabila tidak ada hambatan maka rupiah pada Senin siang akan dapat bergerak naik,” ucapnya.

ant/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya