SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com) — Membaiknya pasar global memicu pelaku pasar membeli rupiah sehingga mengalami kenaikan setelah empat hari lalu melemah. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu (20/7/2011), naik 14 poin menjadi Rp 8.538 per dolar AS dari sebelumnya Rp 8.552.

Direktur Currency Management Group, Farial Anwar di Jakarta, Rabu mengatakan, keyakinan akan berhasilnya kenaikan pagu utang Amerika Serikat juga memberikan sentimen positif terhadap pelaku pasar untuk membeli rupiah. Pelaku yakin pagu utang Amerika Serikat akan mendapat persetujuan dari konggres, ucapnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Farial Anwar mengatakan, faktor fundamental ekonomi makro Indonesia yang makin baik juga merupakan salah satu alasan rupiah kembali menguat. “Peluang rupiah untuk naik lebih tinggi sebenarnya cukup beralasan, apabila melihat investasi asing di dalam negeri makin besar,” katanya. Karena itu, lanjut dia posisi rupiah yang membaik meski sempat mendekati angka Rp8.600 per dolar, menunjukkan keyakinan pelaku pasar bahwa ekonomi Indonesia makin tumbuh. Apalagi Bank Indonesia (BI) telah menaikan target ekonominya dari 6,6 persen menjadi 6,8 persen, ujarnya.

Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga optimis rupiah akan kembali menguat hingga mendekati angka Rp 8.500 per dolar. Rupiah juga berpeluang untuk terus menguat hingga dibawah angka Rp8.500 per dolar, karena investasi asing di pasar domestik sudah merambah ke sektor riil. “Karena itu rupiah apabila BI tidak melakukan intervensi pasar maka posisi akan dapat mencapai angka Rp8.500 per dolar,” tuturnya.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya