<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Pemerintah pastikan gejolak rupiah tidak akan memengaruhi subsidi BBM apalagi adanya opsi menaikkan BBM. Dengan demikian, tahun ini maupun tahun depan tidak terjadi perubahan harga BBM.</p><p>Sesuai kebijakan tahun ini, subsidi solar ditambah Rp1.500 menjadi Rp2.000 per liter. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah masih menggunakan landasan aturan yang sama terkait subsidi BBM.</p><p>"Di dalam APBN 2019 sudah kita sampaikan <em>policy</em> mengenai subsidi tetap sama dengan volume yang ditetapkan yaitu diesel dan juga dari sisi jumlah subsidinya per liternya sama seperti 2018," ungkapnya, kemarin.</p><p>Dia pun menampik opsi menaikkan harga BBM dibahas di Istana dalam upaya menyelamatkan rupiah. "Tidak, tidak, tidak," tegasnya.</p><div dir="auto">Dirjen Migas, Kementerian ESDM Djoko Siswanto memastikan bahwa harga Premium dan Solar tidak ada peyesuaian harga, di tengah situasi tertekannya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.</div><div dir="auto"></div><div dir="auto">"Tidak betul [harga BBM] naik, saya ingin meluruskan itu. Pemerintah tidak melakukan penyesuaian harga BBM," katanya, Rabu (5/9/2018).</div><div dir="auto"><span></span></div><div dir="auto"><span>Vice President Corporate Communication Pertamina (Persero) </span>Adiatma Sardjito mengatakan bahwa harga BBM Pertamina masih tetap dan belum ada rencana penyesuaian harga.</div><div dir="auto"></div><div dir="auto">Selaku badan usaha, Pertamina akan melaporkan setiap perubahan harga BBM kepada Pemerintah cq Menteri ESDM, sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 34 tahun 2018 tentang perhitungan harga jual eceran BBM.</div><div dir="auto"></div><div dir="auto">"Pertamina patuh pada aturan Pemerintah bahwa setiap penyesuaian harga harus dilaporkan dahulu," katanya, dalam keterangan pers, Rabu (5/9/2018). </div><p></p>
Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024