SOLOPOS.COM - Ilustrasi leasing mobil (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Solopos.com, SOLO — Koreksi terhadap Bank Indonesia (BI) rate yang diharapkan mampu mestabilkan nilai tukar rupiah membuat suku bunga pembiayaan yang diterapkan perusahaan leasing terus terkoreksi. BCA Finance misalnya, sudah 3 kali melakukan koreksi suku bunga pembiayaan dalam dua bulan terakhir dan diperkirakan masih akan melakukannya lagi.

BI rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Koreksi terhadap suku bunga oleh bank sentral itu secara langsung diikuti perusahaan leasing. Tren kenaikan BI rate saat ini berada di posisi 7,25%.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Branch Manager BCA Finance Solo Yudho Kusumo, kepada wartawan, akhir pekan lalu, menyebutkan saat ini suku bunga kredit BCA Finance berada pada kisaran angka 3,9% per tahun. Agustus lalu, diakuinya sempat berada pada angka 3,5% per tahun, bahkan sebelumnya pernah 3,3% per tahun.

“Dan ini prediksinya akan terus naik, karena dengan kondisi ekonomi saat ini BI rate juga diproyeksikan bakal naik lagi,” duga Yudho.

Tren kenaikan suku bunga pembiayaan, diakuinya berdampak signifikan terhadap realisasi pembiayaan sepanjang dua bulan terakhir. Namun diakuinya pula, suku bunga pembiayaan bukan satu-satunya faktor.

Menurut dia, ada pula sedikit penurunan realisasi pembiayaan yang mengikuti tren turunnya penjualan mobil dari kalangan diler. “Pembiayaan untuk mobil penumpang turun hingga 30%. Tren ini mulai terlihat setelah Lebaran. Tetapi, pembiayaan untuk mobil niaga justru tetap stabil,” jelas dia.

BCA Finance adalah perusahaan pembiayaan anak perusahaan Bank BCA yang fokus membiayai kendaraan roda empat. Dengan karakter pembiayaan yang sifatnya flat selama masa tenor, kenaikan bunga pembiayaan belakangan ini tidak berdampak pada kualitas pembiayaan. Menurutnya, non performing loan (NPL) di BCA Finance masih bisa dijaga di bawah 0,5%.

Kendati suku bunga leasing terus menerus terkoreksi dan tren permohonan pembiayaan tengah lesu, pihaknya menurut Yudho, masih mampu memenuhi tahapan pemenuhan target pembiayaan. Hingga September ini, Yudho mengaku sudah merealisasikan 80% target pembiayaan, atau mencapai kisaran nilai Rp122 miliar. “Dan realisasi ini tumbuh 10% dari periode yang sama tahun lalu.” (JIBI/Solopos/Asiska Riviyastuti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya