SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta— Membaiknya data–data ekonomi Amerika Serikat (AS) kian menguatkan optimisme para pelaku pasar akan proses pemulihan ekonomi.

Investor pun kembali memburu aset – aset yang berimbal hasil tinggi di pasar berkembang di kawasan Asia. Sehingga mata uang regional, tidak terkecuali rupiah kembali terapresiasi terhadap dolar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nilai tukar rupiah pagi ini, Selasa (6/4) pukul 8:35 WIB berada di level 9.040 per dolar AS, yang berarti kembali menguat 20 poin dari penutupan Senin kemarin di 9.060.

Analis ekonomi dari PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih mengemukakan naiknya harga minyak mentah di pasar internasional menjadi US$ 86,62 per barel akan kembali mendorong penguatan bursa saham dan mata uang kawasan Asia. “Naiknya harga minyak ini merespon tumbuhnya data tenaga kerja AS yang dirilis pekan kemarin,” paparnya.

Sehingga rupiah hari ini akan ditransaksikan dalam rentang antara 9.050 hingga 9.070 per dolar AS.

“Penguatan rupiah lebih jauh kemarin agak terhahan karena harga dolar AS dirasa sudah sangat murah, dan ini sifatnya hanya temporer,” ujarnya.

“Dengan rendahnya inflasi hingga triwulan pertama tahun ini, BI Rate kemungkinan akan dipertahankan di level 6,5 persen dalam Rapat Dewn Gubernur Bank Indonesia hari ini, imbuhnya.

Tempointeraktif/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya