SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi naik 30 poin menjauhi angka Rp9.900 per dolar AS, karena pelaku pasar terus membeli rupiah untuk membeli saham di pasar modal Indonesia.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik menjadi Rp 9.860-Rp 9.875 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.890-Rp9.900 atau naik 30 poin.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, mengatakan, rupiah kemungkinan akan bisa mencapai angka Rp 9.800 per dolar pada pekan ini, karena sentimen positif masih cukup tinggi.

Masuknya dana asing di pasar modal merupakan faktor utama yang mendorong rupiah terus menguat, ujarnya.

Menurut Kostaman, kenaikan rupiah itu juga karena pelaku masih over optimis terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang didukung oleh berkurangnya krisis keuangan global dan aktifnya pelaku asing menempatkan dananya di pasar domestik.

“Kami optimis kedepan ekonomi nasional akan tumbuh lebih baik,”ucapnya.

Indonesia, lanjut dia dinilai masih merupakan pasar potensial yang memberikan keuntungan lebih tinggi, karena investor akan makin aktif menempatkan dananya di dalam negeri.

Namun pemerintah juga harus dapat mengalihkan dana investor asing ke jangka panjang yang selama ini ditempatkan dalam jangka pendeka, katanya.

Karena itu, lanjut dia, rupiah kedepan akan semakin menguat yang diperkirakan pada akhir tahun ini akan dapat mencapai angka Rp 9.500 per dolar.

Namun kenaikan rupiah yang terlalu cepat juga kurang menguntungkan bagi eksportir, karena mereka kesulitan untuk mematok harga jual produknya di pasar ekspor.

Untuk itu Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan masuk pasar untuk menahan kenaikan rupiah agar kenaikannya tidak terlalu melebar, tuturnya.

Sementara itu, pengamat pasar uang, Farial Anwar mengatakan, kenaikan rupiah yang terus terjadi seharusnya tidak perlu dihambat.

Kalau dibanding awal Januari 2008, rupiah berada pada posisi Rp9.400 per dolar, jadi posisi rupiah saat ini masih kurang menguntungkan, katanya.

Kenaikan rupiah itu seharus dibiarkan tergantung pasar, karena pada saatnya juga nanti akan berhenti, namun posisinya sudah cukup bagus dan apabila adan sentimen negatif, maka mata uang Indonesia itu tidak akan terpuruk lebih jauh.

“Kami percaya BI akan menggunakan peluang rupiah untuk terus menguat, meski ia berada di pasar, namun itu hanya untuk memantau pergerakannya saja,” katanya.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya