SOLOPOS.COM - Bendera China-Tiongkok (Wikipedia)

Beredar rumor di medsos bahwa akan ada eksodus 10 juta warga China-Tiongkok ke Indonesia. Ternyata, fakta ada yang diplesetkan.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya angkat bicara soal rumor di media sosial soal eksodus 10 juta tenaga kerja asal China yang datang ke Indonesia. Presiden menegaskan, angka 10 juta tersebut merupakan target turis asal China yang dibidik Pemerintah untuk datang ke Indonesia, bukan tenaga kerja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Haduh, yang Tiongkok itu turis. Yang saya tanda tangan itu turis, saya cek yang tenaga kerja dari Tiongkok itu 14.000 orang. Ini jangan dipleset-plesetkan lah. Mentang-mentang media sosial kita ini tidak kita atur mengenai isu-isu, semuanya dimasukkan dengan dipleset-plesetkan seperti itu,” kata Presiden Jokowi melalui siaran tertulis, Sabtu (26/11/2016).

Presiden menjelaskan, pemerintah menggenjot habis-gabisan agar pada 2019 jumlah turis yang masuk ke Indonesia melonjak dari 9 juta menjadi 20 juta. Untuk itu, Kepala Negara menyampaikan Pemerintah habis-habisan dan dengan segala cara pemerintah memperbaiki posisi Indonesia, baik dengan mendiferensiasi produk-produk yang ada, membangun brand setiap destinasi, maupun promosi besar-besaran.

“Ke Paris sekarang ini. Bus yang lalu lalang di Paris itu sudah gambarnya Indonesia, datang ke Indonesia, Wonderful Indonesia, di situ ada semuanya,” ungkap Presiden.

Presiden juga membandingkan dengan negara lain. Dia menyebutkan, sekarang turis yang datang ke Malaysia 24 juta dan Thailand sekitar 29,8 juta. Sementara, Indonesia hanya 9 juta wisatawan mancanegara.

“Kita sekarang ini mungkin menuju ke 11 tapi ndak, ndak mau saya. Ini harus meloncat di atas 20. Saya sudah bilang ke Menteri Pariwisata ndak mau kita hanya melonjaknya, kita melonjaknya 1 juta, yang di sana melompat 2 juta, ya enggak ketemu-ketemu,” kata Presiden.

Untuk itulah, lanjut Presiden, dirinya sudah menandatangani kesepakatan dengan Presiden China Xi Jinping karena per tahun 150 juta turis Negeri Panda melancong ke luar negeri. Sayangnya, jumlah besar itu selama ini lebih banyak diserap oleh Amerika Serikat dan Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya