SOLOPOS.COM - Analisis tentang ukuran layar Iphone. (Istimewa/Ubergizmo)

Rumor aline di bumi Kazakhstan yang muncul beberapa tahun silam mulai diteliti NASA.

Solopos.com, WASHINGTON – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membuka kemungkinan untuk meneliti pola “Geoglyphs” di wilayah utara Kazakhstan. Sebelumnya, pola aneh muncul lewas penampakan di citra satelit Google Earth.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Menurut informasi yang dikutip dari Mirror, Rabu (4/11/2015), pola tersebut diyakini telah berumur lebih dari 8.000 tahun. Para ilmuwan NASA pun ikut meneliti bentuk dan asal muasal pola ini langsung dari International Space Station (ISS) yang langsung bisa memotret area tersebut dari luar angkasa.

Menurut mereka, pola tersebut memiliki bentuk lingkaran, garis lurus, tanda silang, dan persegi yang diduga memiliki kandungan tanah dengan ketinggian maksimal tiga kaki. Sekilas mirip dengan Stonehenge, sehingga mereka pun menjuluki pola bangunan purba ini sebagai “Superhenge”.

“Saya belum pernah melihat pola ini sebelumnya. Bentuknya kami nilai sangat menakjubkan,” tutur ilmuwan Biospheric Senior NASA, Compton J. Tucker.

Di sisi lain, para UFO enthusiast, komunitas yang juga tertarik dengan fenomena janggal di Bumi, berpendapat bahwa pola tersebut bisa saja merupakan tanda kehidupan Alien yang pernah mengunjungi Bumi. Teori yang mereka lontarkan tersebut serupa dengan teori Crop Circle terkait kedatangan Alien ke Bumi.

Sampai detik ini, para arkeolog serta ilmuwan NASA belum bisa mencari tahu siapa yang membangun pola megah tersebut. Namun, jika menilik dari sisi sejarah, ribuan tahun lalu di wilayah Kazakhstan, terdapat beberapa wilayah yang dibuat oleh suku nomadic yang disebut Ushtogayski Square.

“Saya tidak percaya bahwa pola tersebut dikait-kaitkan ke tanda kedatangan Alien. Saya justru lebih menduga bahwa Geoglyphs ini merupakan karya manusia purba yang pernah menghuni daratan Kazakshtan. Bisa saja Geoglyphs tersebut merupakan ‘observatorium’ yang mereka buat untuk melacak pergerakan Matahari di angkasa,” pungkas Persis B. Clarkson, arkeolog Universitas Winnipeg, yang tidak sependapat dengan dugaan para UFO Enthusiast soal Geoglyphs tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya