SOLOPOS.COM - Lemari yang berisi keris pusaka Kiai Pamot yang sebelumnya berada di ruang transit Rumah Dinas Bupati Karanganyar dipindah ke pendapa menyusul rencana rehab ruangan tersebut tahun ini. (Solopos/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR – Rumah Dinas Bupati Karanganyar akan mulai direhabilitasi total tahun ini. Keris Kia Pamot yang berada di gedung tersebut pun dipindah untuk sementara.

Rehabilitasi itu akan dilakukan secara bertahap. Dimulai dari rehab ruang transit yang di dalamnya juga terdapat Ruang Anthurium yang biasa digunakan untuk acara dengan jumlah tamu terbatas. Setelah itu dilanjutkan dengan rehab bagian pendapa yang rencananya dilakukan akhir tahun menggunakan dana APBD 2022 Perubahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pembangunan ruang transit ini didahului dengan proses penghapusan aset. Artinya, bangunan ini akan dibongkar dan diratakan dengan tanah sebelum dibangun kembali.

Baca Juga: Keren! PDAM Karanganyar Produksi Es Kristal, Seperti Ini Bentuknya

Menjelang perobohan itu, dilakukan pemindahan barang-barang yang ada di dalamnya ke ruangan lain di kompleks rumah dinas tersebut. Ini sekaligus untuk menginventarisasi dan melihat kondisinya atas kemungkinan adanya kerusakan-kerusakan.

Barang-barang di dalam ruang transit itu misalnya meja, kursi, karpet, barang-barang elektronik, dan lainnya. Di antara barang-barang itu juga ada sebuah lemari besar tempat menyimpan benda bersejarah, keris Kiai Pamot.

Keris Kiai Pamot merupakan pusaka pemberian KGPAA Mangkunegara VIII yang diwariskan kepada bupati Karanganyar dari generasi ke generasi. Tiap bulan Muharam pada penanggalan Hijriyah, pusaka tersebut dijamas atau dibersihkan oleh para jurunya dari Pura Mangkunegaran, Solo.

Tanpa Ritual

Bersama barang-barang lain di ruang transit itu, keris Kiai Pamot pun ikut dipindah, yakni ke pendapa. Kabag Umum Sekretariat Daerah (Setda) Karanganyar, Miko Aditia Kristanto mengatakan pemindahan tersebut dilakukan Sabtu (19/2/2022) pekan lalu. “Kiai Pamot juga sudah dipindah pekan lalu ke pendapa,” ujarnya.

Menurutnya, pemindahan Kiai Pamot dilakukan dengan cara biasa, tanpa ritual khusus. Sebab pemindahan dilakukan ke tempat lain di kompleks yang sama di area rumah dinas bupati. Cara tersebut akan berbeda jika Kiai Pamot dipindahkan ke luar kompleks rumah dinas.

Baca Juga: Mantap! Kucurkan Rp20 Miliar, Karanganyar Siap Bangun Pusat Kebudayaan

“Kami memindahkan dengan cara biasa, kami berdoa cara bisa, tidak ada ritual khusus karena Kiai Pamit dipindah ke tempat lain di dalam kompleks rumah dinas. Kalau dipindah ke luar, baru ada ritualnya,” imbuh Miko.

Di sisi lain, rehab tahap awal rumah dinas tersebut dibiayai APBD Karanganyar senilai sekitar Rp6,5 miliar. Sedangkan untuk rehab berikutnya yang menyasar bangunan pendapa ini belum disebutkan. Namun desain pendapa ini dibuat menyerupai vila putih megah yang berada di Tawangmangu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya