SOLOPOS.COM - Seorang anggota TNI dari Koramil Pracimantoro, mengecek lokasi banjir di Dusun Gunungan RT 001/RW 004, Desa Wonodadi, Kecamatan Pracimantoro, Senin (31/12/2012). (Ayu Abriyani KP/JIBI/SOLOPOS)


Seorang anggota TNI dari Koramil Pracimantoro, mengecek lokasi banjir di Dusun Gunungan RT 001/RW 004, Desa Wonodadi, Kecamatan Pracimantoro, Senin (31/12/2012). (Ayu Abriyani KP/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI--Banjir kembali melanda Dusun Gunungan RT 001/RW 004 Desa Wonodadi, Kecamatan Pracimantoro, Minggu (30/12) malam. Hujan deras yang melanda wilayah itu sejak Sabtu (29/12) pagi mengakibatkan empat rumah terendam banjir.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Informasi yang diperoleh Solopos.com di lapangan, Senin (31/12/2012), empat rumah itu milik Tarto,  Panto, Wasidi dan Marmo dengan jumlah total 18 jiwa. Mereka kini mengungsi di rumah saudaranya yang ada di sekitar lokasi itu, tetapi lebih aman. Kedalaman air diperkirakan lebih dari dua meter.

“Hujan deras turun selama dua hari [Sabtu dan Minggu]. Lalu, air limpahan dari luweng yang terendam semakin tinggi. Ada empat rumah yang terendam. Bahkan, Pak Wasino memindah rumahnya yang terdiri atas susunan kayu, ke lokasi yang lebih aman,” kata Karyono, 60, warga setempat yang rumahnya kini terancam banjir saat ditemui wartawan di lokasi, Senin.

Camat Pracimantoro, Bhawarto, mengatakan kerugian sementara berupa 20 hektare sawah milik warga terendam banjir, sedangkan kerugian materiil baru tahap inventarisasi.

“Kami baru menghitung kerugian materiil milik warga. Sebab, ini baru terjadi Minggu malam,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Pihaknya juga telah mengusulkan bantuan ke Pemkab untuk sembako dan pengobatan. Ia menduga penyebab banjir tersebut karena saluran luweng yang menyempit.

“Kemungkinan, banjir itu karena saluran luweng yang menyempit sehingga air tidak mengalir dengan lancar. Jika tersumbat sampah, sepertinya tidak. Saat ini belum muism panen,” imbuhnya.

Sementara pantauan Solopos.com, beberapa anggota TNI dari Koramil Pracimantoro berjaga di lokasi itu. Sebab, empat rumah warga lainnya yakni milik Tukino, Sugiyo, Slamet dan Satimo juga terancam terendam jika hujan deras kembali turun di daerah tersebut.

Banjir yang terjadi di lokasi itu merupakan kali kedua. Sebelumnya, banjir serupa terjadi pada Maret 2012 yang merendam sembilan rumah. Saat itu, air sepenuhnya surut setelah 10 hari. Banjir disebabkan luweng yang tersumbat sampah pertanian karena saat itu musim panen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya