SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ilustrasi (dok Solopos)

Klaten (Solopos.com)–Tokoh masyarakat Desa Krajan, RT 6/RW II, Jatinom, Klaten, dipanggil aparat Polsek Jatinom, Kamis (15/9/2011) pagi. Pemanggilan itu terkait laporan salah satu warga, Triyanto, 42, yang mengaku rumahnya dirusak massa pada Selasa (30/8/2011) dini hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolsek Jatinom, AKP Rukani, menuturkan pemanggilan tokoh masyarakat untuk mengantisipasi kemarahan warga atas laporan Triyanto tersebut. “Sebenarnya kami akan memanggil tiga orang saksi, namun karena ada informasi saksi akan datang dikawal massa, pemanggilan kami tunda,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (15/9/2011), di Mapolsek Jatinom.

Pemanggilan tiga orang saksi akan dilakukan jika kondisi sudah memungkinkan. Kapolsek berharap permasalahan ini dapat diselesaikan pada tingkat perpolisian masyarakat (Polmas). “Untuk kelanjutan kasus dan pemanggilan saksi akan kami pelajari lebih lanjut,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris RW II Desa Krajan, Wisnu Satoto, mengatakan pengrusakan rumah terjadi lantaran warga kesal di rumah Triyanto sering terjadi kegaduhan yang mengganggu ketenteraman lingkungan sekitarnya. Kekesalan warga memuncak karena Triyanto tidak menggubris peringatan yang sudah beberapa kali disampaikan warga.

Alhasil, pada malam takbiran menjelang Lebaran lalu, sekitar pukul 01.30 WIB, puluhan warga meluapkan kekesalan mereka dengan merusak rumah Triyanto. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan Triyanto ke polisi seusai kejadian.

”Yang rusak adalah pintu rumah. Ada dugaan rumah itu sering digunakan untuk pesta minuman keras (Miras) dan <I>free sex<I>,” ungkap Winsu kepada <I>Espos<I> seusai memenuhi panggilan polisi.

Ketua RT 6/RW II, Agus, mengatakan pelapor dikenal jarang bersosialisasi dengan warga. “Seperti tidak kenal dengan warga di sekitarnya. Sebelum Lebaran kami sudah berkali-kali memberi peringatan kepadanya,” jelasnya.

Istri Triyanto yang bernama Jumirah, 47, mengungkapkan saat kejadian dirinya sedang menunggu anaknya di rumah sakit. Menurut Jumirah, suaminya melaporkan kejadian tersebut lantaran mobil yang diparkir di depan rumah dirusak.

”Yang di rumah saat itu anak saya dan teman-temannya. Bapak tidak akan lapor jika mobilnya tidak ikut dirusak,” ungkapnya.

(m103)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya