SOLOPOS.COM - TERANCAM AMBROL—Seorang warga melihat kondisi rumah milik Gimin, warga Dukuh Bugel RT 002/RW 010, Tangkil, Sragen Kota yang terancam ambrol, Sabtu (14/1/2012). JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu

TERANCAM AMBROL—Seorang warga melihat kondisi rumah milik Gimin, warga Dukuh Bugel RT 002/RW 010, Tangkil, Sragen Kota yang terancam ambrol, Sabtu (14/1/2012). JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu

SRAGEN--Jumlah rumah warga yang terancam ambrol lantaran tergerus arus sungai di bantaran Sungai Garuda, wilayah Desa Tangkil, Kecamatan Sragen Kota, bertambah. Abrasi sungai yang semula mengancam 12 rumah di Dukuh Gabusan dan Tugu, meluas hingga Dukuh Bugel. Sedikitnya ada 18 rumah warga yang terancam ambrol.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penambahan jumlah rumah yang berpotensi ambrol itu diketahui ketika tim Kecamatan Sragen Kota didampingi Kades Tangkil, Suwondo, dan sejumlah pejabat lainnya memberi bantuan paket sembako di ketiga dukuh itu, Sabtu (14/1/2012). Bantuan dari pemerintah kecamatan (Pemkec) itu diberikan kepada warga yang sebagian rumahnya ambrol dan sejumlah ruas tanah pekarangan mereka hanyut terbawa arus Sungai Garuda.

Ekspedisi Mudik 2024

Ancaman yang paling parah terjadi pada tiga rumah warga Bugel RT 002/RW 010, Desa Tangkil, yakni milik Gimin, Narto dan Amin. Ketua RT 002/RW 010, Sukadi, saat dijumpai Solopos.com, Sabtu siang, mengungkapkan sebagian fondasi rumah Gimin sudah tergerus air sungai. Banguan belakang rumah itu sudah mengambang di atas sungai.

“Bisa dilihat langsung, bangunan rumah Gimin sudah nggandul. Di belakang rumah itu semula masih ada tanah selebar 12 meter sampai bibir sungai. Tapi kini bibir sungai sudah berada di bawah fondasi rumah. Demikian pula tanah di belakang rumah Narto dan Amin juga sudah lenyap. Panjang tanah yang hanyut sekitar 25 meter dan lebar 12 meter dengan ketinggian dari dasar sungai sekitar 10 meter,” terang Sukadi.

Kades Tangkil, Suwondo, mengungkapkan pemerintah desa juga tidak bisa berbuat banyak atas kondisi yang menimpa warga. Dia mengaku akan melaporkan kondisi yang dialami warga Gabusan, Tugu dan Bugel kepada Pemkab Sragen agar mendapat perhatian.

“Jumlah rumah yang terancam abrasi sungai memang bertambah. Kami meminta warga agar menandati batas tanah yang lenyap akibat tergerus sungai. Dengan tanda yang ada, kami bisa memperkirakan jumlah kerugian warga kibat abrasi ini. Yang jelas peristiwa abrasi terjadi akibat normalisasi sungai,” tegasnya.

(JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya